Kepala Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang Kanan, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Sarayo mengatakan Bonita awalnya terlihat berada di permukiman warga sebelum ada kasus tewasnya Yusri. Bonita saat itu terlihat sedang duduk santai di dekat rumah salah seorang warga. Warga yang ketakutan langsung memanggil petugas BBKSDA.
"Saya langsung menghubungi petugas tim yang ada di lokasi. Kita memberitahukan bahwa harimau itu ada di kampung kita," kata Sarayo kepada detikcom, Kamis (15/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim pun langsung bergerak ke wilayah Bonita berada. Bonita tetap terlihat santai dan tidak ada ekspresi lainnya saat warga dan petugas mendekatinya hingga jarak 3 meter.
Sarayo mengatakan saat itu petugas langsung mempersiapkan tembakan bius kepada Bonita dalam jarak 3 meter. "Saya dan warga menyaksikan sendiri, peluru bius itu tidak mengenai harimau. Pelurunya yang ditembakkan tidak kencang, hanya terjatuh dekat harimau," ujar Sarayo.
Sarayo mengatakan petugas dan warga langsung kebingungan dengan peluru tembakan bius yang seketika pelan dan tidak mengenai Bonita. "Saya bingung, apakah karena tembaknya yang salah atau karena apa. Yang pasti peluru bius itu tidak bisa mengenai harimau itu. Padahal jaraknya hanya 3 meter," kata Sarayo.
Bonita pun berhasil melarikan diri setelah tembakan bius tidak mengenainya, menjauh dari perkampungan warga.
"Rasa-rasa tak percaya, tapi itu nyata. Aneh memang harimau yang satu ini. Dia nggak ada takut pada manusia, padahal harimau itu biasanya menghindari manusia," ungkap Sarayo. (nvl/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini