"Sudah dua bulan ini warga di kampung ini tak tenang mencari nafkah. Karena harimau itu berkeliaran di kampung kami," kata Kepala Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang Kanan, Kec Pelangiran, Kab Indragiri Hilir (Inhil), Sarayo (41) kepada detikcom, Kamis (15/3/2018).
Sarayo menyebut ada 90 kepala keluarga (KK) dengan 300 jiwa penduduk yang tinggal di dusunnya. Umumnya masyarakat di dusun tersebut mencari nafkah sebagai pencari ikan di aliran sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sarayo masyarakat kini hidup dengan kesusahan akibat harimau Bonita belum juga ditangkap. "Kami tak tahu harus bagaimana lagi melihat kondisi ini. Masyarakat saya takut untuk mencari ikan, karena saat pulang dan pergi bisa saja berjumpa dengan harimau itu," katanya.
Ketakutan warga semakin bertambah saat Bonita kembali menyerang Yusri hingga tewas. Yusri saat itu diserang saat berada di wilayah dusun. Padahal sebelumnya Jumiati tewas di tengah perkebunan sawit perusahaan yang jaraknya sekitar 20 kilometer.
"Korban tewas dua orang, kami semakin ketakutan. Tak tahu lagi kami harus berbuat bagaimana. Hanya berharap, segara harimau itu dikeluarkan dari kampung kami," ucap Sarayo. (nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini