Menlu Retno: Kondisi BJ Habibie Cukup Stabil

Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kondisi kesehatan Presiden ke-3 RI BJ Habibie cukup stabil. Menlu mengaku terus memantau perkembangan kesehatan Habibie yang tengah dirawat di Jerman.

[Gambas:Video 20detik]

Baca juga: Menlu: Kondisi BJ Habibie di Jerman Stabil, Saya Pantau Terus

"Kemarin saya sampaikan di Istana, paling tidak 2 kali sehari komunikasi dengan tim Pak Habibie. Dan kemarin tambahan komunikasi dengan Pak Ilham, putra Pak Habibie yang saat ini sudah ada di Munchen," ujar Menlu di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/3/2018).

Dari Ilham, Menlu menerima kabar soal kondisi Habibie yang stabil. Retno meminta doa restu agar kesehatan Habibie kembali pulih.

Baca juga: Jokowi Terus Pantau Kondisi Kesehatan BJ Habibie

"Tambahan komunikasi kami lakukan dengan Pak Ilham. Kondisi Beliau cukup stabil. Hari minggu juga komunikasi dengan Pak Habibie. Hari Sabtu sebelumnya saya juga sempat komunikasi lewat telepon dengan Pak Habibie. Mohon doanya kita semua agar Pak Habibie diberi kesehatan dan dapat kembali ke Tanah Air," kata Retno.

Presiden Joko Widodo juga terus memantau kondisi kesehatan BJ Habibie. Habibie saat ini dirawat di Munchen, Jerman setelah didiagnosis mengalami kebocoran pada klep jantung.

Baca juga: Jokowi Pastikan Pemerintah Beri Bantuan Terbaik Bagi Habibie

Juru Bicara Presiden, Johan Budi SP, mengatakan Jokowi memberi perhatian terhadap kesehatan Habibie. Jokowi memerintahkan pengiriman dokter kepresidenan dan anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) tambahan untuk mendampingi dan memantau kondisi kesehatan Habibie. Perintah ini juga sesuai dengan permintaan dari BJ Habibie.

Baca juga: Telepon Habibie, Jokowi: Semoga Segera Sehat

"Permintaan ini kemudian ditindaklanjuti oleh Bapak Presiden dengan mengirimkan dokter spesialis jantung dari dokter kepresidenan, dr Lukman kalau nggak salah dan juga Paspampres. Kemungkinan sekarang sudah berangkat ke Jerman," kata Johan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2). (nvl/aan)