Selain Bali, Yacht Rp 3,5 T sempat Sambangi NTB hingga Raja Ampat

Selain Bali, Yacht Rp 3,5 T sempat Sambangi NTB hingga Raja Ampat

Denita Br Matondang - detikNews
Rabu, 28 Feb 2018 21:51 WIB
Kapal yacht di Bali yang ditangkap Bareskrim Polri (Foto: David/detikcom)
Jakarta - Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya mengatakan kapal yacht yang diamankan di Pelabuhan Benoa, Bali, diketahui masuk sejak November 2017 lalu. Kapal ini telah mengunjungi 5 destinasi wisata di Indonesia.

"(Kapal yacht sudah) ke wilayah perairan di Sorong, Raja Ampat, di NTT, NTB, Bali, dan Maluku," ujar Agung di Bareskrim Polri, Gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2018).


Yacht itu disebut terkait investigasi skandal korupsi lembaga investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Agung menerangkan penangkapan kapal ini atas permintaan bantuan FBI atas skandal 1MDB Malaysia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1MDB Malaysia tengah diselidiki terkait dugaan tindak pidana pencucian uang di sedikitnya 6 negara termasuk Amerika Serikat, Swiss, dan Singapura. FBI pun mengirimkan surat ke Bareskrim.


"Surat masuk dari FBI tanggal 21, sudah berapa lama mereka rute di Indonesia? Nanti kita lihat dari data di kapal, bahwa kapten kapal menjelaskan sudah ke Sorong, Maluku, NTB, NTT, dan Raja Ampat," ujar Agung.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, ada sebanyak 34 awak kapal dan sejumlah dokumen perjalanan yang ikut ditahan. Penyidik, juga diketahui tengah mencari kemungkinan adanya awak kapal yang melarikan diri saat penggeledahan.


"Kita sedang cek dari data di sana (34 awak kapal) makanya saya cek nanti kita akan tahu dan bagaimana," ujar Agung.

Kapal Equanimity, berdasarkan Pengadilan AS, dimiliki oleh seorang miliuner asal Malaysia Jho Low. Low terjerat kasus korupsi transfer dana USD 1 miliar dari pihak berwenang Malaysia ke rekening pribadi. (jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads