"(Kapal yacht sudah) ke wilayah perairan di Sorong, Raja Ampat, di NTT, NTB, Bali, dan Maluku," ujar Agung di Bareskrim Polri, Gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2018).
Yacht itu disebut terkait investigasi skandal korupsi lembaga investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Agung menerangkan penangkapan kapal ini atas permintaan bantuan FBI atas skandal 1MDB Malaysia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Surat masuk dari FBI tanggal 21, sudah berapa lama mereka rute di Indonesia? Nanti kita lihat dari data di kapal, bahwa kapten kapal menjelaskan sudah ke Sorong, Maluku, NTB, NTT, dan Raja Ampat," ujar Agung.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, ada sebanyak 34 awak kapal dan sejumlah dokumen perjalanan yang ikut ditahan. Penyidik, juga diketahui tengah mencari kemungkinan adanya awak kapal yang melarikan diri saat penggeledahan.
"Kita sedang cek dari data di sana (34 awak kapal) makanya saya cek nanti kita akan tahu dan bagaimana," ujar Agung.
Kapal Equanimity, berdasarkan Pengadilan AS, dimiliki oleh seorang miliuner asal Malaysia Jho Low. Low terjerat kasus korupsi transfer dana USD 1 miliar dari pihak berwenang Malaysia ke rekening pribadi. (jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini