"Pak Airlangga Hartarto kan sebagai formatur tunggal. Ya tentu kalau mau tanya kepengurusan tanya sama beliau kapan selesainya. Memang ancer-ancernya katanya 1 bulan. Ya mudah-mudahan tak lama lagi keluar kepengurusan yang baru," ujar Mahyudin di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/1/2018).
"Kan Golkar bersih. Yang terkena masalah korupsi tentu tak masuk kepengurusan. Tapi, yang mungkin kena kasus hukum dulu sudah, ya pastinya kalau musim bisa berganti, angin bisa berubah, kenapa manusia tidak bisa berubah, kan," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilanjutkan Mahyudin, perombakan ini pastinya tak akan menimbulkan kegaduhan baru di internal partai berlambang beringin itu. Bagi dia, Airlangga pastinya akan mengakomodir semua faksi di Golkar.
"Pasti Pak Airlangga mengakomodir semua kepentingan karena tujuan kita bukan untuk apa, menyingkirkan orang, tidak. Kepentingannya untuk itu, kepentingannya untuk memenangkan pemilu," sebut Mahyudin.
Soal revitalisasi dan restrukturisasi, politikus senior Golkar Yorrys Raweyai telah memberi sedikit gambaran. Yorrys menyebut posisi sekjen akan diisi antara dua nama, Happy Bone Zulkarnain dan Ibnu Munzir.
Jabatan ketua harian akan dihapus. Lalu akan ada posisi wakil ketua umum, yang jumlahnya tak akan lebih dari enam kursi. Para wakil ketua umum baru akan diminta fokus bekerja pada pemenangan Golkar di Pilkada dan Pemilu.
Ketua Fraksi Golkar DPR akan dilepas dari pelukan Robert J Kardinal dan mungkin dialihkan kepada Melchias Markus Mekeng. Kursi Ketua Badan Anggaran DPR, yang kini diduduki Aziz Syamsuddin, mungkin juga akan dilepas dari pria yang ditunjuk Setya Novanto jadi calon Ketua DPR itu.
Robert J Kardinal tak hanya akan kehilangan kursi Ketua Fraksi Golkar DPR, posisi Bendahara Umum Golkar juga akan dilepas dari pria berkacamata itu. Formasi Alat Kelengkapan Dewan juga akan dirombak. (gbr/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini