Hari ke-6, Semburan di Bekas Sumur Minyak Blora Masih Aktif

Blora - Semburan air yang muncul di bekas sumur minyak yang berada di Dukuh Nglencong, Desa Botoreco, Kecamatan Kunduran, Blora, hingga Selasa (26/9/17) diketahui masih aktif. Tinggi semburan air mencapai sekira 20 meter dari permukaan tanah menjulang ke atas.

Beberapa warga yang penasaran berdatangan untuk melihat kondisi tersebut. Di sekitar lokasi, dipasang garis dilarang melintas yang berjarak sekitar 100 meter dari titik semburan.

Berdasarkan pantauan detikcom, semburan tak hanya ke arah atas saja, namun juga menyembur ke arah samping. Akibatnya, pepohonan yang disekitar lokasi basah. Selain itu, tekanan air yang tinggi membuat semacam hujan buatan terjadi di sekitar lokasi.

Baca juga: Sumur Bekas Tambang di Blora Semburkan Air Setinggi Puluhan Meter


Beberapa petugas berseragam PT Pertamina masih memadati lokasi. Kendaraan operasional dari pihak Pertamina masih berlalu lalang keluar masuk lokasi sambil membawa sejumlah peralatan.

Warga setempat yang sempat mendekati lokasi mengaku, kondisi cairan yang menyembur warnanya cenderug keruh, berasa asin, dan berbau seperti gas. Warga pun khawatir jika cairan tersebut berbahaya.

"Dari jarak 100 meter saja masih tercium aroma seperti gas. Kalau yang belum terbiasa pasti merasa pusing," ujar Ismail, warga setempat.

Baca juga: Pertamina Pastikan Semburan Air di 2 Bekas Sumur Minyak Blora Aman


Ia dan warga setempat lainnya menyaksikan, tidak hanya satu titik saja yang terjadi semburan cairan. Setidaknya, ada tiga titik yang terdapat semburan gas. Dua titik sumur menyemburkan cairan, satu titik menyemburkan asap semacam gas.

"Yang kelihatan dari garis pembatas ini hanya satu, itu arah semburannya tidak hanya keatas saja tapi juga menyamping. Satu lagi disebelahnya lokasinya agak kebawah juga menyemburkan air. Yang satu lagi posisinya disananya lagi, menyemburkan gas," jelasnya.

Semburan pertama kali diketahui pada hari Kamis (21/9) sore. Sebelum melihat semburan, warga setempat sempat mendengarkan suara gemuruh yang kemudian disusul suara ledakan dari lokasi titik semburan tersebut. (mbr/mbr)