Apa Beda UKP Pancasila Bikinan Jokowi dan BP7 di Era Soeharto?

Apa Beda UKP Pancasila Bikinan Jokowi dan BP7 di Era Soeharto?

Ray Jordan - detikNews
Rabu, 07 Jun 2017 13:52 WIB
Pelantikan UKPPIP oleh Presiden Jokowi / Foto: Ray Jordan/detikcom
Jakarta - Presiden Joko Widodo telah membentuk Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKPPIP). Kepala UKPPIP, Yudi Latif menyebut lembaga ini berbeda dengan lembaga terkait Pancasila di era Orde Baru.

Di era kepempinan Soeharto, ada Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7) dan program Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P4).

"Jadi kalau BP7 orientasinya lebih penataran-penataran kalau sekarang sebenarnya dimensi horizonnya lebih luas walaupun sekarang strukturnya lebih ringkas," kata Yudi di Istana Negara, Rabu (7/6/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Yudi mengatakan dulu jejaring BP7 tersebar hingga ke tingkat kabupaten. Kini, UKPPIP bertugas menggodok konsep yang nantinya dijalankan oleh berbagai lembaga.

"UKPPIP tidak mengambil kewenangan lembaga-lembaga yang sudah ada tapi justru bagaimana program Pancasila dan wawasan kebangsaan yang sudah dijalankan itu tidak overlapping, tidak hanya di permukaan tapi lebih sistematis dan terstruktur. Jadi UKPPIP ini semacam kitchennya, dapurnya tapi delivery-nya nanti melalui lembaga-lembaga yang ada," paparnya.



Saat ini, MPR juga sudah berkeliling Indonesia untuk sosialisasi 4 pilar. UKPPIP juga akan bekerjasama dengan MPR.

"Supaya fokus MPR sosialisasi Pancasila di kader-kader partai politik sementara di Kemendagri fokus menyasar birokrasi itu sendiri, jadi kita lebih koordinasikan agar memastikan program-program fokus dan nanti kita bantu bahan-bahan ajarnya kita bantu," ungkap Yudi.

Apa Beda UKP Pancasila Bikinan Jokowi dan BP7 di Era Soeharto?Foto: Ilustrasi: Luthfy Syahban
(jor/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads