Dilaporkan surat kabar lokal Mesir, Al Youm Al Saba, seperti dilansir gulfnews.com, Rabu (30/3/2016), pelaku pembajakan yang diidentifikasi oleh otoritas Mesir dan Siprus sebagai Seif El Din Mustafa lahir di Helwan, Kairo pada Juni 1957.
Mustafa yang berusia 59 tahun ini, dikeluarkan dari kuliah jurusan hukum di Universitas Alexandria. Kemudian dia disebut bekerja di sejumlah tempat dan punya catatan kriminal sebelumnya. Al Youm Al Saba menyebut Mustafa dijebloskan ke penjara sebanyak tiga kali oleh otoritas Mesir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya kepada CNN, Kementerian Dalam Negeri Mesir menyatakan Mustafa pernah terlibat sejumlah kasus pidana. "Pemalsuan, penipuan, perampokan dan kasus narkoba," sebut Kementerian Dalam Negeri Mesir.
Dikatakan Al Youm Al Saba, Mustafa pernah kabur dari penjara ketika terjadi pembobolan saat kerusuhan di Mesir pada tahun 2011 yang berujung lengsernya Presiden Hosni Mubarak. Saat itu, Mustafa tengah menjalani masa hukuman 1 tahun penjara dalam kasus pemalsuan.
Pembobolan penjara itu bertujuan membebaskan sejumlah tahanan termasuk pemimpin Ikhwanul Muslimin. Akibat pembobolan itu, kerusuhan melanda penjara-penjara di Mesir saat itu dan disebutkan ribuan tahanan berhasil kabur. Otoritas Mesir meyakini, penjara-penjara itu diserang oleh unsur-unsur dari Ikhwanul Muslimin yang dibantu Hamas dan Hizbullah, demi membebaskan tahanan Islamis.
Baca juga: Heboh Penumpang EgyptAir Foto Bareng dengan Pembajak 'Bersabuk Bom'
Selang 3 tahun usai kabur, Mustafa menyerahkan diri ke polisi dan menghabiskan waktu 1 tahun di dalam penjara sebelum bebas awal tahun 2015 lalu. Otoritas keamanan Mesir menolak mengomentari latar belakang Mustafa ini.
Foto Mustafa saat membajak pesawat EgyptAir rute Alexandria-Kairo pada Selasa (29/3) beredar luas di internet. Dalam foto itu, terlihat Mustafa mengenakan sabuk atau rompi peledak, yang belakangan diketahui palsu.
Motif Mustafa membajak pesawat yang membawa 55 penumpang dan 7 awak itu, juga belum diketahui pasti. Saat ini, Mustafa masih ditahan otoritas Siprus dan belum diketahui apakah dia akan diekstradisi ke Mesir.
Baca juga: Kepanikan dan Ketakutan Penumpang Saat Pesawat EgyptAir Dibajak
(nvc/ita)