Pelaku menyerahkan diri setelah seluruh sandera dibebaskannya pada Selasa (29/3). Disampaikan Menteri Luar Negeri Siprus, Ioannis Kasoulides, seperti dilansir media setempat, CyprusMail, Rabu (30/3/2016), pemeriksaan di dalam pesawat jenis Airbus 320 itu tidak berujung temuan bahan peledak.
Sedangkan sabuk peledak yang awalnya diklaim dikenakan pelaku, sebut Kasoulides, ternyata palsu. Disebutkan Kasoulides, sabuk peledak itu hanya berisi sejumlah casing atau pelindung telepon genggam dan dipasang seolah-olah itu peledak sungguhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya kepada Reuters, Kementerian Penerbangan Sipil Mesir menyebut pilot pesawat rute Alexandria-Kairo itu menyatakan dirinya diancam oleh seorang penumpang yang mengklaim mengenakan sabuk peledak. Penumpang itu memaksa pilot bernama Omar al-Gammal ini menerbangkan pesawat ke Larnaca, Siprus.
Pelaku pembajakan diidentifikasi otoritas Mesir dan Siprus sebagai Seif El Din Mustafa (59). Mustafa disebut sebagai warga Mesir, namun pernah tinggal di Siprus hingga tahun 1994. Motif pembajakan ini masih tidak jelas.
Awalnya Mustafa meminta bertemu mantan istrinya yang warga Siprus. Bahkan dia sempat melemparkan sebuah surat ke apron bandara yang dimintanya untuk disampaikan kepada mantan istrinya.
Baca juga: Siprus Sebut Pembajak EgyptAir Dalam Kondisi Kejiwaan Tak Stabil
(nvc/ita)