Innes mengirim foto tersebut ke rekan-rekannya lewat pesan instan. Rekan-rekannya pun kaget. Saat itu, Mustafa belum menyerah kepada aparat.
"Saya tidak tahu kenapa dia mengambil foto selfie," kata rekan sekamar Innes kepada Daily Mail. "Tapi saya menduga dia melakukan itu sukarela dan menunjukkan tidak takut terhadap hal apa pun," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keduanya tidak terlihat stres atau tegang. Innes malah tersenyum lebar seolah tidak dalam posisi tersandera. Saat itu, diduga kuat Innes adalah tiga penumpang terakhir yang dibebaskan, dari 62 orang yang sempat disandera sebelumnya.
"Saya tidak tahu kenapa saya melakukannya. Saya hanya berusaha terlihat ceria di wajah," ucap Innes kepada The Sun.
![]() |
"Saya pikir kalau pun bom itu benar adanya, saya tidak akan kehilangan apa pun. Lalu saya mengambil kesempatan untuk melihatnya lebih dekat," sambungnya.
Innes ternyata tak peduli dengan keselamatannya. Dia nekat mendekati Mustafa lalu meminta kru pesawat untuk mengambil foto tersebut.
"Kami mendekati pintu saat dia pergi ke belakang pesawat. Kami lari, cemas jangan-jangan pesawatnya akan meledak. Saat kami tiba di jarak aman, kami tertawa dan lega,"paparnya.
![]() |