Kepanikan dan Ketakutan Penumpang Saat Pesawat EgyptAir Dibajak

Kepanikan dan Ketakutan Penumpang Saat Pesawat EgyptAir Dibajak

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 30 Mar 2016 11:27 WIB
Penumpang yang disandera dibebaskan (REUTERS)
Kairo - Kepanikan menyelimuti penumpang pesawat maskapai Mesir, EgyptAir, yang dibajak di Siprus. Salah satu penumpang menyebut situasi di dalam pesawat saat pembajakan sangat menakutkan.

Seperti dilansir CNN, Rabu (30/3/2016), Farrah El Dibany menyadari ada yang tidak beres ketika penerbangan domestik rute Alexandria-Kairo yang ditumpanginya pada Selasa (29/3), memakan waktu lebih lama dari biasanya. Ditambah, pesawat terbang mengarah ke Laut Mediterania.

"Ketika Anda terbang ke Kairo, Anda tidak melintasi laut," ucap El Dibany, yang mengaku semakin curiga ketika awak pesawat meminta paspor penumpang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian salah satu awak kabin memberitahu kami, 'Kita dibajak. Kita sedang dibajak.' Terjadi kepanikan dan banyak tangisan di pesawat. Mereka tidak memberitahu kami lebih banyak. Mereka tidak mengatakan apa yang diinginkan pelaku atau ke mana kita terbang, tidak ada. Kita diculik," imbuhnya.

"Sungguh menakutkan berada dalam situasi ini," sebut El Dibany.

Baca juga: Pembajakan Pesawat EgyptAir Berakhir, Pelaku Menyerahkan Diri

Kepada CNN, El Dibany menyatakan awalnya awak pesawat tidak menjelaskan mengapa mereka mengumpulkan paspor penumpang. Kapten pesawat juga tidak memberikan penjelasan resmi kepada penumpang. Beberapa saat kemudian, awak pesawat memberitahu penumpang dengan nada yang sangat tenang, bahwa pesawat telah dibajak. "Beberapa penumpang wanita mulai menangis, dan terjadi sedikit kekacauan," terang El Dibany.

El Dibany yang duduk di deretan depan kabin ini mengaku hanya melihat pelaku pembajakan dari jauh. Pelaku, menurut El Dibany, terus berdiri di belakang tirai kabin yang ada di bagian belakang pesawat dan hanya berbicara kepada awak pesawat.

Baca juga: Siprus Sebut Pembajak EgyptAir Dalam Kondisi Kejiwaan Tak Stabil

Hingga akhirnya pesawat mendarat di Siprus, selang 45 menit kemudian, pelaku meminta penumpang wanita dan anak-anak untuk keluar dari pesawat. "Selang 20 menit kemudian, pelaku mengatakan, 'Penumpang warga Mesir bisa pergi', dan kemudian mereka mendatangkan bus dan kami turun dari pesawat, kecuali beberapa warga asing, penumpang bukan warga Mesir," ucapnya.

"Jadi kami pergi dengan bus dan mereka membawa kami ke tempat aman," imbuhnya.



El Dibany memuji para awak pesawat jenis Airbus 320 itu, yang menurutnya, sangat profesional dalam menangani situasi penuh tekanan. "Mereka membuat orang-orang tetap tenang. Mereka tidak panik. Mereka sangat terkendali," tandasnya.

Pelaku pembajakan yang diidentifikasi sebagai warga Mesir bernama Seif El Din Mustafa, akhirnya menyerahkan diri kepada polisi Siprus. Dia langsung ditangkap usai keluar dari pesawat dengan tangan terangkat ke atas pada Selasa (29/3).

Baca juga: Canda Presiden Siprus Soal Pembajakan EgyptAir: Selalu karena Wanita

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads