Seperti dilansir CNN, Rabu (30/3/2016), Farrah El Dibany menyadari ada yang tidak beres ketika penerbangan domestik rute Alexandria-Kairo yang ditumpanginya pada Selasa (29/3), memakan waktu lebih lama dari biasanya. Ditambah, pesawat terbang mengarah ke Laut Mediterania.
"Ketika Anda terbang ke Kairo, Anda tidak melintasi laut," ucap El Dibany, yang mengaku semakin curiga ketika awak pesawat meminta paspor penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sungguh menakutkan berada dalam situasi ini," sebut El Dibany.
Baca juga: Pembajakan Pesawat EgyptAir Berakhir, Pelaku Menyerahkan Diri
Kepada CNN, El Dibany menyatakan awalnya awak pesawat tidak menjelaskan mengapa mereka mengumpulkan paspor penumpang. Kapten pesawat juga tidak memberikan penjelasan resmi kepada penumpang. Beberapa saat kemudian, awak pesawat memberitahu penumpang dengan nada yang sangat tenang, bahwa pesawat telah dibajak. "Beberapa penumpang wanita mulai menangis, dan terjadi sedikit kekacauan," terang El Dibany.
El Dibany yang duduk di deretan depan kabin ini mengaku hanya melihat pelaku pembajakan dari jauh. Pelaku, menurut El Dibany, terus berdiri di belakang tirai kabin yang ada di bagian belakang pesawat dan hanya berbicara kepada awak pesawat.
Baca juga: Siprus Sebut Pembajak EgyptAir Dalam Kondisi Kejiwaan Tak Stabil
Hingga akhirnya pesawat mendarat di Siprus, selang 45 menit kemudian, pelaku meminta penumpang wanita dan anak-anak untuk keluar dari pesawat. "Selang 20 menit kemudian, pelaku mengatakan, 'Penumpang warga Mesir bisa pergi', dan kemudian mereka mendatangkan bus dan kami turun dari pesawat, kecuali beberapa warga asing, penumpang bukan warga Mesir," ucapnya.
"Jadi kami pergi dengan bus dan mereka membawa kami ke tempat aman," imbuhnya.
El Dibany memuji para awak pesawat jenis Airbus 320 itu, yang menurutnya, sangat profesional dalam menangani situasi penuh tekanan. "Mereka membuat orang-orang tetap tenang. Mereka tidak panik. Mereka sangat terkendali," tandasnya.
Pelaku pembajakan yang diidentifikasi sebagai warga Mesir bernama Seif El Din Mustafa, akhirnya menyerahkan diri kepada polisi Siprus. Dia langsung ditangkap usai keluar dari pesawat dengan tangan terangkat ke atas pada Selasa (29/3).
Baca juga: Canda Presiden Siprus Soal Pembajakan EgyptAir: Selalu karena Wanita
(nvc/ita)