Tanggapi Petisi, Trump Sebut Inggris Tak Tahu Terima Kasih

Tanggapi Petisi, Trump Sebut Inggris Tak Tahu Terima Kasih

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 11 Des 2015 10:48 WIB
Donald Trump (detikcom/Luthfy Syahban)
New York - Bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, menanggapi petisi melarang dirinya ke Inggris. Trump menyebut Inggris tidak tahu terima kasih atas investasi bisnisnya di negara tersebut.

Dalam komentarnya, seperti dilansir AFP, Jumat (11/12/2015), Trump menyebut Inggris berusaha menutup-nutupi masalah muslim yang besar di negara itu. Banyak politikus Inggris yang mengecam gagasan Trump soal melarang muslim ke AS.

Sejauh ini,Β petisi yang diajukan pada situs resmi pemerintah Inggris yang isinya melarang Trump masuk ke Inggris telah ditandatangani oleh lebih dari 450 ribu orang. Sesuai dengan aturan, petisi yang mendapat lebih dari 100 ribu tanda tangan berhak dipertimbangkan Komisi Petisi pada Parlemen Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komisi Petisi ini akan menentukan apakah petisi ini layak untuk dibahas dan diperdebatkan anggota parlemen. Menurut informasi kantor House of Commons, komisi akan mempertimbangkan apakah petisi ini layak dilanjutkan ke parlemen pada 5 Januari mendatang.

(Baca juga: Survei Sebut Mayoritas Warga AS Tolak Gagasan Anti-Muslim Trump)

Trump mengkritik pencabutan gelar duta bisnis Skotlandia dan juga pencabutan gelar doktornya dari Robert Gordon University (RGU) di Aberdeen, Skotlandia yang diberikan tahun 2010 lalu. Menurut Trump, Inggris, termasuk Skotlandia, seharusnya berterima kasih kepadanya karena sudah berinvestasi.

"Inggris berupaya keras menutupi masalah muslim yang besar. Setiap orang berlagak bijak atas apa yang terjadi, sungguh menyedihkan! Jujur saja," ucap Trump melalui akun Twitter.

"Banyak orang di Inggris sepakat dengan saya!" klaim Trump.

Pemimpin Skotlandia, Nicola Sturgeon, telah mencabut keanggotan Trump pada jaringan bisnis GlobalScot. Sturgeon menyebut Trump tidak lagi layak untuk bertindak sebagai duta bisnis Skotlandia. Sedangkan RGU telah resmi mencabut gelar doktor pada Administrasi Bisnis yang pernah diberikan kepada Trump.

(Baca juga: Tanggapi Pernyataan Trump, Dubes Inggris: Bukan Cermin Politik Modern!)

Trump yang ibundanya merupakan orang Skotlandia ini, memiliki dua lapangan golf di Skotlandia, yakni di Aberdeen dan Trump Turnberry di pantai barat daya Skotlandia.

"Saya telah melakukan banyak hal untuk Skotlandia. Jika mereka -- Nicola Sturgeon dan DGU -- melakukan hal ini, mereka seharusnya memberitahu saya terlebih dahulu untuk investasi besar senilai 200 juta poundsterling dalam pengembangan wilayah, yang akan merevitalisasi wilayah Skotlandia," ujarnya dalam artikel The Press and Journal, surat kabar Skotlandia.

"Politikus Inggris seharusnya berterima kasih kepada saya," tandasnya.

(nvc/nwk)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads