Pasukan keamanan Irak bentrok dengan kelompok bersenjata yang pro-Iran. Tiga orang, termasuk seorang polisi tewas dalam insiden tersebut.
Dilansir AFP, Senin (28/7/2025), kekerasan meletus ketika orang-orang bersenjata menyerbu kantor Kementerian Pertanian Irak.
"Pasukan polisi yang merespons kejadian tersebut diserang tembakan, mengakibatkan beberapa personel keamanan terluka," kata Kementerian Dalam Negeri Irak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber keamanan Irak mengatakan seorang polisi dan seorang warga sipil tewas. "Seorang polisi tewas dan yang lainnya terluka," ucapnya.
Komando Operasi Gabungan Irak, yang mengoordinasikan antara pasukan keamanan dan militer, mengatakan 14 tersangka yang ditahan merupakan anggota Hashed al-Shaabi, sebuah jaringan bekas unit paramiliter yang telah diintegrasikan ke dalam pasukan keamanan reguler.
Namun, beberapa sumber keamanan lainnya mengatakan bahwa orang-orang bersenjata tersebut berafiliasi dengan kelompok pro-Iran yang kuat, Kataeb Hezbollah, sebuah faksi di dalam Hashed al-Shaabi yang terkadang bertindak sendiri.
Seorang anggota Kataeb Hezbollah mengatakan bahwa seorang pejuang dari kelompok tersebut juga tewas dan enam lainnya terluka.
Dia menambahkan bahwa kelompok tersebut tidak ingin meningkatkan eskalasi, dan akan membiarkan proses hukum berjalan sebagaimana mestinya.
Setelah puluhan tahun perang dan kekacauan, baku tembak-yang terkadang dipicu oleh perseteruan kecil-bukan hal yang jarang terjadi di Irak, tempat banyak kelompok bersenjata beroperasi.
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani telah memerintahkan penyelidikan atas insiden di kantor pertanian tersebut.
Kementerian Dalam Negeri Irak mengatakan tidak akan menoleransi pihak mana pun yang mencoba memaksakan kehendaknya dengan kekerasan dan mengancam lembaga-lembaga negara.
(fas/fas)