Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengaku siap merangkul semua pihak jika menang pada Pilpres 2024. Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono mengatakan pihaknya masih menunggu hasil resmi perhitungan suara dari KPU.
"PPP belum berpikir itu, PPP sedang menunggu ya hasil data ya terutama yang paling utama adalah C1 plano. Itulah data yang riil dari TPS, nah ini yang sedang kita kumpulkan dulu ya seperti apa nanti hasilnya. Itu yang paling utama jadi landasan," kata Mardiono di gedung High End, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).
Mardiono mengatakan hitung cepat atau quick count hanya berdasarkan sampling. Dia mengatakan PPP belum bisa menentukan sikap apakah akan bergabung ke Prabowo lantaran belum ada hasil resmi dari KPU.
"Kalau quick count itu kan dengan sampling ya, kemudian KPU juga baru mulai penghitungan itu. Jadi sebaiknya sabar dulu ya, sabar dulu. Jadi, bagaimana saya mengambil sikap langkah untuk selanjutnya kalau landasannya belum ada, landasannya saya harus mendapatkan laporan dari daerah dulu. Ya laporan yang secara aktual, nah aktualnya itu apa? Ya dasarnya ya C1 hasil di TPS itu," kata Mardiono.
"Ya kalau cuma ngambil sampling berapa, berapa, berapa, itu kan belum menjadi fakta hukum ya, belum menjadi fakta konstitusi ya. Itu kan hanya asumsi," ujarnya.
Dia mengatakan PPP akan mengambil sikap berdasarkan landasan konstitusi, yakni penghitungan resmi dari KPU. Dia tak ingin membingungkan rakyat dengan berlandaskan hasil quick count.
"Jadi, saya tidak mau langkah-langkah yang saya lakukan itu atau kebijakan-kebijakan politik itu, itu berdasarkan rangkuman dari asumsi asumsi. Ya nanti takut ini membingungkan rakyat, gitu kira-kira," ujarnya.
Prabowo Bakal Rangkul Semua Pihak
Prabowo Subianto kembali mengenang rivalitas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu 2014 dan 2019. Prabowo mengagumi sosok Jokowi dengan istilah 'menang tanpo ngarosake'.
Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam apel akbar Tim Kampanye Nasional (TKN) Muda di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (2/2). Prabowo bercerita, seusai Pemilu 2014, Jokowi datang menemui dan meminta datang ke pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI.
"Dua kali saya dikalahkan, tetapi tidak pernah ada bibit permusuhan, tidak ada bibit kedengkian, tidak ada hal yang negatif. Waktu beliau menang pertama, beliau datang ke rumah saya, beliau undang saya untuk pelantikan beliau. Dan saya datang ke pelantikan beliau yang pertama," kata Prabowo di lokasi, Jumat (2/2).
Simak juga Video: Netizen Baper saat Prabowo Sapa Titiek Soeharto di Pidato Kemenangan
(mib/azh)