Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md mengomentari jangka waktu debat yang disediakan oleh KPU. TPN menilai semestinya waktu bicara capres-cawapres lebih diperpanjang untuk kepentingan substansi yang disampaikan.
Deputi politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto memandang baiknya setiap capres-cawapres diberikan waktu lebih panjang dalam membahas pertanyaan yang diberikan panelis. Dia mengatakan sepakat dengan Presiden Joko Widodo yang meminta ada perbaikan dalam format debat.
"Tentang skema debat ya kami setuju (Presiden Jokowi), sangat-sangat setuju, kalau seandainya debat itu bisa yang difokuskan bukan menit ke menit untuk menjawab materi," kata Andi Widjajanto di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2024).
"Tapi misalnya yang kami bayangkan itu misalnya sekmen 2 berlangsung 15 menit, panelis mengeluarkan 1 pertanyaan, lalu moderatornya mempersilakan paslon 1, 2, 3 untuk membahas pertanyaan dari panelis itu selama 15 menit secara bebas," sambung Andi.
Andi menilai keterbatasan waktu membuat penyampaian para calon justru tidak lengkap. Dia menilai jika para diberi kebebasan waktu menyampaikan gagasan lebih panjang, debat dinilainya akan jauh lebih menarik.
"Jadi akhirnya konsentrasinya itu bagaimana ngomong sesingkat mungkin, jadi 2 menit, jadi 1 menit. Misalnya mas Ganjar ya, kecepatan bicaranya itu 120-125 kata per menit, jadi begitu waktunya cuma 1 menit ya kalo kami mensimulasikan di tulis ya tulisannya cuma 125 kata, tulisan 125 kata itu kalau font time new romans 125 itu cuma seperempat paragraf atau cuman seperempat halaman, sempit banget kan, menjadi keterbatasan yang sangat-sangat mengurangi subtansi yang ingin disampaikan," ungkap Andi.
"Jadi misalnya Pak Jokowi menyarankan di debat empat Pak Mahfud, dengan Gibran, dengan Imin bisa benar-benar bebas ngomong 15 menit saling bersahutan sehingga tidak bisa ngehafal, benar-benar ngehafal. Nanti, wah keren banget debatnya," pungkasnya.
(azh/azh)