Jubir Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Guntur Romli, menganggap citra 'gemoy' pada capres Prabowo Subianto untuk menutupi kelemahan dan mobilitasnya yang terbatas. Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono, enggan mempersoalkan narasi Romli tersebut.
"Kalau ada yang sumir dan nyinyir dengan program Prabowo Gibran ya kita senyumin saja. Kalau ada yang menghina dan mengejek, ya kita jogetin saja," kata Budi kepada wartawan, Kamis (23/11/2023).
Budi menekankan pihaknya fokus memenangkan Prabowo dan Gibran. Menurutnya, saat ini paslon usungannya itu terus menawarkan program dan solusi bagi rakyat.
"Kita tetap fokus berjuang dengan menawarkan program dan solusi nyata untuk rakyat," kata dia.
Guntur Romli sebelumnya menyoroti citra 'gemoy' pada Prabowo. Dia menilai citra tersebut untuk menutupi kelemahan mobilitas dari Prabowo.
Romli awalnya mengatakan Ganjar Pranowo dan tim kini lebih memilih untuk menemui masyarakat secara langsung dalam merespons hasil lembaga survei. Dia menyinggung ada mobilitas tinggi yang dilakukan Ganjar saat menemui warga dari sejumlah daerah.
"Cara kerja menyentuh langsung masyarakat, blusukan, menginap di rumah masyarakat, itu memang pilihan kerja politik yang langsung menuju akar rumput. Dan ini yang menjadi salah satu menurut saya kelebihan mobilitas Mas Ganjar dan itu yang menjadi ciri khas," kata Romli dalam Adu Perspektif detikcom bersama Total Politik, Rabu (22/11).
"Ini yang membedakan misalnya dengan citra misalnya gemoy yang ada di kubu lawan. Untuk menutupi kelemahan dan mobilitas yang sangat terbatas dengan gimmick seperti tadi," katanya.
(fca/rfs)