Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Sumsel Hermanto menegaskan pihaknya telah memecat Ketua DPD PSI Palembang Toni. Hermanto mengungkapkan alasan memecat Toni lantaran melakukan pelanggaran berat yaitu meminta mahar ke bacaleg.
"Ia bukan mundur tapi dipecat. Ia melakukan meminta mahar kepada para bacaleg PSI. Ini pelanggaran berat, tidak ada kompromi, harus dipecat," kata Hermanto dalam keterangan tertulis, Kamis (22/6/2023).
Hermanto menyebut Toni memungut biaya kepada para bacaleg sebesar Rp 5 juta per orang sebagai jaminan dicalonkan. Dia mengatakan pihaknya telah melakukan investigasi secara cermat terkait ini.
Hermanto mengatakan Toni juga sudah dipanggil untuk mengklarifikasi namun tidak datang. Dengan demikian, lanjut dia, DPP PSI memberikan sanksi.
"Ada bukti-bukti transfer, penyataan sikap, dan video bacaleg yang dimintai mahar. Bukti-bukti itu kita pegang. Modusnya dengan mengancam akan mencoret para bacaleg dari daftar," kata Hermanto.
Hermanto lalu menjelaskan soal ramai-ramai pengurus dan kader PSI Palembang mundur massal. Dia membeberkan DPP PSI hanya memecat Toni, namun keputusan ini berbuntut pengurus lainnya juga diganti karena tidak mau bekerja sama lagi.
"Memang yang dipecat Toni karena pelanggaran tadi. Kami minta konfirmasi ke wakil, sekretaris, dan bendahara untuk meminta ketersediaan tetap jadi pengurus. Tapi mereka menolak, sehingga diganti dengan pengurus baru," kata Hermanto.
Sebelumnya, pengurus dan kader DPD PSI Kota Palembang ramai-ramai mengundurkan diri. Mereka mundur karena kecewa dengan kepemimpinan di DPW PSI Sumsel.
"Betul seluruh (pengurus) PSI di bawah kepemimpinan saya mengundurkan diri," kata Ketua DPD PSI Kota Palembang Toni, saat dihubungi detikSumbagsel, Kamis (22/6).
Dia mengungkapkan alasan mengundurkan diri karena kecewa dengan kepemimpinan DPW Sumsel, Hermanto. Menurutnya Hermanto dianggap kurang siap dalam menghadapi pemilu dengan banyaknya ketua-ketua DPD kabupaten/kota yang dipecat.
Dia mengatakan, kader-kader yang mundur dari PSI hampir 100 persen jumlahnya 1.000 lebih. Bukan hanya itu, sambungnya, caleg-caleg yang didaftarkan ke KPU Kota Palembang juga mengundurkan diri.
"Bacaleg Palembang 50, dan kita daftarkan semua. Yang mundur sekitar 30-an kemungkinan akan bertambah karena teman-teman sudah kecewa karena mereka seperti diimingi-imingi jabatan. Pointnya seperti itulah," ujarnya.
(fca/azh)