NasDem menanggapi parpol-parpol sesama pro-Jokowi yang menepis pernyataan bakal capres NasDem, Anies Baswedan, soal pemerintah yang kerap mematikan kritik. NasDem menegaskan pernyataan Anies itu bukanlah diarahkan kepada pemerintahan Jokowi.
"Hendaknya, menanggapi pernyataan Anies itu kita tidak apriori ya, karena yang dimaksud dengan kritik Anies itu tidak spesifik ke pemerintah pusat," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem Ahmad Ali saat dihubungi, Minggu (18/12/2022).
Menurut Ali, pemerintahan Jokowi tidak antikritik. Ali menilai justru partai politik (parpol) di koalisi pemerintahan yang antikritik sebagaimana respons yang diberikan terhadap pernyataan Anies.
"Nah pertanyaannya, apakah Jokowi itu antikritik? Tidak. Yang antikritik itu partai politik yang hari ini ketika orang bicara, dia ribut. Iya, kan," ujarnya.
Ali menjelaskan pernyataan Anies tersebut merefleksikan pengalamannya sendiri saat menimpin pemerintahan provinsi (pemprov) DKI Jakarta. Dengan demikian, Ali meminta agar berbagai pihak tak selalu bersandar pada anggapan bahwa pernyataan-pernyataan Anies diarahkan untuk pemerintahan Jokowi.
"Karena pernyataan Anies itu tidak pernah menyebutkan bahwa pemerintah Jokowi itu antikritik. Nggak. Dia berbicara bahwa pemerintah itu harus membuka ruang untuk kritik. Jadi yang dimaksud pemerintah itu termasuk pemerintah provinsi, termasuk ke Anies. Praktik-praktik itu dirasakan Anies ketika menjadi gubernur," katanya.
"Jadi kita melihat pernyataan Anies itu pada konteks utuh. Kemudian nalar kita jangan dicekoki oleh konspirasi terus, deh. Sekarang gini, pernyataan Anies itu selalu ditarik bahwa itu pernayataan untuk menyerang Pak Jokowi. Padahal kan nggak," lanjut dia.
Senada dengan Ali, Ketua DPP NasDem Willy Aditya menegaskan pernyataan Anies tak ada urusannya dengan pemerintahan Jokowi. Menurutnya, pernyataan Anies itu ialah dalam konteks pemerintahannya saat menjabat sebagai Gubernur DKI.
"Beliau menyampaikan dalam konteks kritik harus dijawab oleh pemerintahan (DKI Jakarta) untuk terjadinya pertanggungjawaban kepada publik dalam rangka rasiolisasi dari sebuah kebijakan dan ini akan memberikan pendidikan politik pada publik," kata Willy, Minggu (18/12/2022).
"Publik sangat diuntungkan bila terjadi suasana yang terbuka oleh para pengkritik dimana pemerintahan yg dipimpin akan berhati-hati dan tetap amanah," sambungnya.
Willy melanjutkan, apa yang dibicarakan Anies menjelaskan soal bagaimana dirinya mencoba membangun tradisi dialog saat menjadi pejabat pemerintahan. Oleh karena itu, Willy meminta agar pernyataan Anies tersebut tak diartikan terlepas dari konteks tersebut.
"Jadi Mas Anies menjelaskan ini dalam konteks kepemimpinan beliau selama di DKI Jakarta yang mencoba membangun tradisi dialog yang terbuka dengan para pengkritik sebagai sebuah bentuk kebebasan berekspresi, yang harus dijawab, bukan didiamkan, begitu," kata Willy.
"Beliau sebut kita saja sabegai pemerintahan. Jadi jangan lepaskan statement dengan konteks pembicaraan beliau," lanjutnya.
Simak Video 'Anies Bicara Polarisasi: Perbedaan Pendapat Hal yang Wajar':
(fca/imk)