"Boediono adalah seorang ilmuwan ekonomi. Jadi kurang pas jika dijadikan wakil presiden. Lebih baik beliau tetap pada posisi saat ini," kata Sekjen Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia (IAEI) Agustianto saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (6/5/2009).
Menurut Agustianto, dengan sitausi perekonomian yang terpuruk saat ini serta belum stabil akibat krisi ekonomi dunia, Indonesia memang memerlukan seorang yang mampu memperbaiki sistem ekonomi. Namun sebagai ahli ekonomi, Boediono tidak perlu sampai menjadi wapres untuk mendampingi SBY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Boediono adalah ahli ekonomi yang handal. Kenapa harus maju cawapres? Dia saat ini kan telah masuk ke pemerintahan SBY. Lebih baik menjadi pakar saja dan bukan politikus," ujar dosen FEUI ini.
Agustianto menilai, munculnya nama Boediono dalam bursa cawapres adalah untuk mengurangi konflik Partai Demokrat dengan partai pendukung lainnya.
Sementara itu, pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Sri Adiningsih mengatakan, siapapun yang menjadi cawapres tidak dipermasalahkan.
"Kalau untuk wapres saya kira yang penting bisa bekerja sama dengan presiden, memiliki leadership, dan memiliki visi dan misi untuk membangun bangsa dan negera," ucapnya.
(zal/sho)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini