Polda Riau melalui Polres Kuantan Singingi (Kuansing) kembali menunjukkan komitmennya dalam penertiban pertambangan emas tanpa izin (PETI). Sebanyak 13 rakit PETI dimusnahkan di lokasi.
Kapolres Kuansing AKBP Raden Ricky Pratidingrat menyampaikan bahwa penertiban ini dilakukan menyusul adanya informasi masyarakat terkait adanya aktivitas tambang emas ilegal di Sungai Mampek, Desa Kebun Lado, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuansing. Pada Senin (17/11), tim dipimpin oleh Kapolsek Singingi Iptu Azhari diturunkan ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.
"Dari hasil pengecekan di lokasi, kami menemukan barang bukti rakit/dompeng di lokasi yang diduga merupakan lokasi kegiatan penambangan tanpa izin," kata Ricky dalam keterangannya, Selasa (18/11/2025).
Namun, pada saat di lokasi, tim tidak menemukan adanya operator atau pelaku tambang emas. Diduga, para pelaku telah melarikan diri.
Tim penyidik kemudian memusnahkan barang bukti berupa alat rakit/dompeng di lokasi.
"Selanjutnya dilakukan pemusnahan dengan cara dibakar untuk mencegah perbuatan berulang," imbuhnya.
Tak hanya di Sungai Mampek, Polres Kuansing juga memusnahkan rakit PETI lainnya yang berada di Kuantan Mudik dan Gunung Toar.
"Total kami musnahkan ada 13 rakit termasuk yang berada di Kuantan Mudik, dan Gunung Toar," jelas Ricky.
Polres Kuansing saat ini masih menyelidiki terkait siapa pemilik tambang emas ilegal tersebut. Lebih lanjut, Ricky mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen penuh melakukan penegakan hukum terhadap penambangan emas ilegal karena selain tidak menghasilkan pemasukan bagi daerah juga merusak alam.
(mea/dhn)