Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba-tiba menangguhkan atau menghentikan sementara program lotre green card. Program yang dibuat oleh Kongres AS ini, memberikan puluhan ribu green card setiap tahunnya melalui undian bagi warga negara asing.
Green card merupakan dokumen resmi pemerintah AS yang memberikan status "penduduk tetap" kepada warga negara asing, dan bisa menjadi jalur menuju kewarganegaraan AS setelah beberapa tahun bagi para pemegangnya.
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, seperti dilansir Associated Press, Jumat (19/12/2025), mengumumkan kebijakan terbaru Trump itu dalam sebuah postingan via media sosial X pada Kamis (18/12) waktu setempat.
Dalam postingannya, Noem mengatakan bahwa atas arahan Trump, dirinya memerintahkan agar Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS menghentikan sementara program lotre green card.
Dia menyinggung tersangka penembakan di Brown University yang menewaskan dua mahasiswa dan penembakan fatal seorang profesor fisika dari Massachusetts Institute of Technology, yang disebutnya datang ke AS melalui program tersebut.
"Individu keji ini seharusnya tidak pernah diizinkan masuk ke negara kita," kata Noem dalam pernyataannya, merujuk pada tersangka penembakan tersebut.
Otoritas setempat mengatakan bahwa tersangka yang diidentifikasi sebagai Claudio Neves Valente, merupakan seorang warga negara Portugal yang berusia 48 tahun dan pernah menjadi mahasiswa di Brown University.
Kepala Kepolisian Providence, Oscar Perez, mengonfirmasi bahwa Valente ditemukan tewas bunuh diri pada Kamis (18/12) malam, di dalam sebuah unit penyimpanan di area New Hampshire, bersama dengan dua senjata api. Dia diyakini bertindak sendirian dalam dua penembakan tersebut.
(nvc/ita)