Trump Tiba-tiba Setop Program Lotre Green Card, Ada Apa?

Trump Tiba-tiba Setop Program Lotre Green Card, Ada Apa?

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 19 Des 2025 16:08 WIB
Trump Tiba-tiba Setop Program Lotre Green Card, Ada Apa?
Presiden AS Donald Trump (dok. Reuters)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba-tiba menangguhkan atau menghentikan sementara program lotre green card. Program yang dibuat oleh Kongres AS ini, memberikan puluhan ribu green card setiap tahunnya melalui undian bagi warga negara asing.

Green card merupakan dokumen resmi pemerintah AS yang memberikan status "penduduk tetap" kepada warga negara asing, dan bisa menjadi jalur menuju kewarganegaraan AS setelah beberapa tahun bagi para pemegangnya.

Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, seperti dilansir Associated Press, Jumat (19/12/2025), mengumumkan kebijakan terbaru Trump itu dalam sebuah postingan via media sosial X pada Kamis (18/12) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam postingannya, Noem mengatakan bahwa atas arahan Trump, dirinya memerintahkan agar Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS menghentikan sementara program lotre green card.

ADVERTISEMENT

Dia menyinggung tersangka penembakan di Brown University yang menewaskan dua mahasiswa dan penembakan fatal seorang profesor fisika dari Massachusetts Institute of Technology, yang disebutnya datang ke AS melalui program tersebut.

"Individu keji ini seharusnya tidak pernah diizinkan masuk ke negara kita," kata Noem dalam pernyataannya, merujuk pada tersangka penembakan tersebut.

Otoritas setempat mengatakan bahwa tersangka yang diidentifikasi sebagai Claudio Neves Valente, merupakan seorang warga negara Portugal yang berusia 48 tahun dan pernah menjadi mahasiswa di Brown University.

Kepala Kepolisian Providence, Oscar Perez, mengonfirmasi bahwa Valente ditemukan tewas bunuh diri pada Kamis (18/12) malam, di dalam sebuah unit penyimpanan di area New Hampshire, bersama dengan dua senjata api. Dia diyakini bertindak sendirian dalam dua penembakan tersebut.

Menurut surat pernyataan dari detektif Kepolisian Providence, Valente kuliah di Brown University dengan visa pelajar mulai tahun 2000 lalu. Pada tahun 2017, dia mendapatkan visa imigran keberagaman dan beberapa bulan kemudian, dia memperoleh status "penduduk tetap" yang sah.

Program visa keberagaman memberikan hingga 50.000 green card setiap tahun melalui lotre atau undian, bagi warga negara asing dari negara-negara yang kurang terwakili di AS, banyak di antaranya dari Afrika. Program ini dibuat oleh Kongres AS, sehingga kebijakan baru Trump ini hampir pasti menghadapi gugatan hukum.

Hampir 20 juta orang mendaftar program lotre green card untuk tahun 2025, dengan lebih dari 131.000 orang terpilih. Setelah memenangkan undian dalam program itu, para pemenang harus menjalani pemeriksaan untuk mendapatkan izin masuk ke AS. Warga negara Portugal, asal Valente, hanya memenangkan 38 slot dalam program tersebut.

Para pemenang undian diundang untuk mengajukan permohonan green card, di mana mereka akan diwawancarai di konsulat dan tunduk pada persyaratan serta pemeriksaan yang sama seperti pendaftar green card lainnya.

Tonton juga video "Trump Resmi Longgarkan Peraturan Ganja Demi Medis"

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads