Trump Beri Saran ke PM Jepang Agar Tak Provokasi China Soal Taiwan

Trump Beri Saran ke PM Jepang Agar Tak Provokasi China Soal Taiwan

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 27 Nov 2025 17:07 WIB
President Donald Trump, center, reviews an honour guard, escorted by Japan’s Prime Minister Sanae Takaichi on his arrival at Akasaka Palace in Tokyo, Japan, Tuesday, Oct. 28, 2025. (AP Photo/Mark Schiefelbein)
Trump dan PM Jepang Sanae Takaichi dalam pertemuan di Tokyo pada Oktober lalu (dok. AP Photo/Mark Schiefelbein)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan saran khusus kepada Perdana Menteri (PM) Jepang Sanae Takaichi saat keduanya berbicara via telepon baru-baru ini. Trump menyarankan Takaichi untuk tidak memprovokasi China terkait Taiwan.

Saran Trump itu disampaikan ketika Tokyo terlibat sengketa diplomatik dengan Beijing beberapa pekan terakhir.

Perselisihan dua negara dengan perekonomian terbesar di Asia itu dipicu oleh pernyataan Takaichi yang mengisyaratkan Jepang dapat melakukan intervensi militer jika serangan China terhadap Taiwan mengancam kelangsungan hidup Tokyo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Senin (24/11) waktu setempat, Trump dan Presiden China Xi Jinping melakukan percakapan telepon, di mana Xi menekankan bahwa kembalinya Taiwan merupakan "bagian integral dari tatanan internasional pascaperang".

ADVERTISEMENT

Sesaat setelah itu, Trump melakukan percakapan telepon terpisah dengan Takaichi. Laporan media terkemuka AS, Wall Street Journal (WSJ), seperti dilansir AFP, Kamis (27/11/2025), menyebut bahwa Trump memberikan saran agar sang PM Jepang tidak memprovokasi China soal Taiwan.

"Trump melakukan panggilan telepon dengan Takaichi dan menyarankan dia untuk tidak memprovokasi Beijing terkait masalah kedaulatan pulau tersebut," demikian seperti dilaporkan WSJ, yang mengutip para pejabat Jepang dan AS yang mendapatkan pengarahan soal percakapan telepon kedua pemimpin itu.

"Saran dari Trump itu sangat halus, dan dia tidak menekan Takaichi untuk menarik kembali komentarnya," sebut WSJ dalam laporannya.

Juru bicara kantor PM Jepang menolak untuk mengomentari laporan WSJ tersebut.

Dalam pernyataannya membahas percakapan telepon dengan Trump, Takaichi mengatakan dirinya dan sang Presiden AS membahas percakapan Trump dengan Xi, serta hubungan kedua negara yang bersekutu tersebut.

"Presiden Trump mengatakan bahwa kami adalah teman yang sangat dekat, dan dia menawarkan bahwa saya bebas untuk menghubunginya kapan saja," kata Takaichi.

Namun, menurut laporan WSJ, sejumlah pejabat Jepang menyebut "pesan itu mengkhawatirkan".

"Presiden (Trump) tidak ingin ketegangan terkait Taiwan membahayakan detente yang dicapai bulan lalu dengan Xi, yang mencakup janji untuk membeli lebih banyak produk pertanian dari para petani Amerika yang terdampak parah oleh perang dagang," sebut laporan WSJ tersebut.

China yang murka atas komentar Takaichi, telah memanggil Duta Besar Jepang di Beijing dan menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Jepang.

Lihat juga Video: PM Takahichi Telepon Trump saat Jepang Memanas dengan China

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads