Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan telah memberitahu para penasihatnya bahwa dirinya berencana berdialog langsung dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro, saat ketegangan kedua negara semakin meningkat.
Rencana pembicaraan antara Trump dan Maduro itu, seperti dilansir Reuters dan Anadolu Agency, Selasa (25/11/2025), dilaporkan situs berita Axios dalam laporannya pada Senin (24/11), yang mengutip sejumlah pejabat pemerintah AS yang tidak disebut namanya.
Dikatakan sejumlah pejabat pemerintah AS, yang dikutip Axios, bahwa keputusan Trump menjadi tonggak penting dalam diplomasi kapal perangnya yang ditujukan untuk Venezuela -- dan bisa menjadi pertanda bahwa serangan rudal atau aksi militer langsung AS di darat tidak akan segera terjadi.
"Tidak ada yang berencana untuk masuk dan menembaknya (Maduro-red) atau menangkapnya -- untuk saat ini. Saya tidak mengatakan tidak akan pernah, tetapi itu bukan rencananya saat ini," kata salah satu pejabat AS yang memahami diskusi yang berlangsung.
"Sementara itu, kita akan meledakkan kapal-kapal yang mengangkut narkoba. Kita akan menghentikan perdagangan narkoba," tegas pejabat itu.
Mengutip seorang pejabat AS lainnya, Axios melaporkan bahwa sejauh ini belum ada tanggal yang ditetapkan untuk dialog antara Trump dan Maduro yang akan dilakukan via telepon tersebut.
"Masih dalam tahap perencanaan," sebut pejabat AS yang tidak ingin disebut namanya tersebut.
"Maduro adalah seorang teroris narkotika. Selalu mengawali dengan kata-kata itu jika Anda ingin mewakili pemikiran presiden," ucap pejabat pemerintah AS tersebut.
(nvc/ita)