Gedung Putih menolak permintaan Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk berunding dengan Presiden Donald Trump guna meredakan ketegangan antara kedua musuh bebuyutan tersebut.
Penolakan ini terjadi ketika dua pemimpin oposisi Venezuela mendukung peningkatan kekuatan angkatan laut AS di dekat negara Amerika Selatan tersebut, yang disebutnya penting bagi pemulihan demokrasi.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (23/9/2025), Trump telah mengirimkan delapan kapal perang dan satu kapal selam ke Karibia selatan dalam operasi antinarkoba, yang dikhawatirkan Venezuela dapat menjadi awal dari invasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasukan AS telah menghancurkan setidaknya tiga kapal yang diduga milik Venezuela dalam beberapa pekan terakhir, menewaskan lebih dari selusin orang.
Sebelumnya pada hari Minggu (21/9) lalu, pemerintah Venezuela merilis surat yang dikirimkan Maduro kepada Trump.
Dalam surat tersebut, Maduro menolak tuduhan AS bahwa ia memimpin kartel narkoba. Dia menyebutnya sebagai tuduhan yang "benar-benar salah" dan mendesak Trump untuk berdialog guna "menjaga perdamaian."
Itu adalah "surat pertama, saya pasti akan mengirimkan lebih banyak lagi," kata Maduro dalam program televisi mingguannya, di mana ia mengatakan tujuannya adalah "untuk membela kebenaran Venezuela."
"Jika mereka menutup pintu, Anda membuka jendela, dan jika mereka menutup jendela, Anda membuka pintu dengan kebenaran negara Anda, menerangi dunia, menerangi Gedung Putih dengan cahaya kebenaran Venezuela," imbuh Maduro.
Menanggapi hal itu pada hari Senin (22/9) waktu setempat, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan surat Maduro berisi "banyak kebohongan."
Ia menambahkan bahwa posisi pemerintahan Trump terhadap Venezuela "tidak berubah" dan memandang rezim tersebut "tidak sah."
Pengerahan pasukan AS ini merupakan yang terbesar di Karibia dalam beberapa tahun terakhir.
Maduro menuduh Trump -- yang selama masa jabatan pertamanya gagal mempercepat penggulingan presiden Venezuela -- berusaha mempengaruhi perubahan rezim.
Saksikan Live DetikSore:
Lihat juga Video: Presiden Maduro Hapus WhatsApp dari HP-nya, Sebut Ancaman Bagi Venezuela