×
Ad

Kapal Imigran Ilegal Asal Myanmar Tenggelam di Malaysia Tewaskan 7 0rang

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Senin, 10 Nov 2025 06:00 WIB
Petugas Malaysia memerika imigran ilegal yang selamat. (AFP/HANDOUT)
Jakarta -

Pihak badan maritim Malaysia menemukan setidaknya tujuh jenazah setelah sebuah kapal yang membawa migran terbalik di dekat perbatasan Thailand. Kapal yang membawa imigran gelap tersebut disebut berasal dari Myanmar.

Dilansir AFP, Senin (10/11/2025), para pejabat yakin kapal tersebut membawa migran tanpa dokumen yang berangkat dari Myanmar, bagian dari kelompok yang terdiri dari setidaknya 300 orang yang telah terbagi di beberapa kapal.

Kapal yang terbalik di dekat Pulau Tarutao, Thailand, dan tepat di utara resor pulau Langkawi, Malaysia, membawa sekitar 90 orang, kata kepala polisi negara bagian Kedah, Adzli Abu Shah, kepada media Malaysia.

Romli Mustafa, direktur Badan Penegakan Maritim Malaysia di negara bagian utara Kedah dan Perlis, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tiga orang yang selamat ditemukan pada Minggu (9/11), di perairan sekitar Langkawi serta enam jenazah, sehingga jumlah korban tewas menjadi tujuh. Setidaknya 13 orang telah diselamatkan dalam keadaan hidup.

Romli mengatakan jenazah yang ditemukan pada Minggu (9/11) adalah seorang gadis dan lima perempuan, tanpa mengungkapkan kewarganegaraan atau etnis mereka. Jenazah yang ditemukan pada hari Sabtu (8/11) diyakini seorang perempuan dari minoritas Rohingya yang teraniaya di Myanmar, ujar Adzli kepada kantor berita nasional Bernama.

Upaya pencarian dan penyelamatan berakhir hari itu dan akan dilanjutkan pada Senin (10/11), tambah Romli, seraya menambahkan bahwa ada kemungkinan lebih banyak korban selamat atau korban dapat ditemukan di laut. Kapal itu kemungkinan tenggelam tiga hari yang lalu, menurut kepala polisi negara bagian.

Dua kapal lain, yang diyakini membawa sebagian dari 300 migran yang telah berangkat dari Myanmar, juga dilaporkan hilang, kata Adzli seperti dikutip oleh situs berita Free Malaysia Today.

Ia mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa kelompok itu menaiki kapal besar yang membawa mereka ke perairan dekat Malaysia. "Saat mereka mendekati perbatasan, mereka diperintahkan untuk pindah ke tiga kapal yang lebih kecil, masing-masing membawa sekitar 100 orang," ujarnya kepada Bernama.




(rfs/rfs)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork