Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan Departemen Pertahanan AS atau Pentagon untuk segera memulai uji coba senjata nuklir. Trump mengungkit soal Rusia dan China saat mengumumkan hal tersebut.
Perintah tersebut, seperti dilansir Reuters dan The Guardian, Kamis (30/10/2025), diumumkan Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social, ketika sang Presiden AS sedang berada di Korsel untuk menghadiri KTT APEC dan melakukan pertemuan penting dengan Presiden China Xi Jinping.
"Amerika Serikat memiliki lebih banyak senjata nuklir daripada negara lain mana pun. Hal ini telah dicapai, termasuk pembaruan dan renovasi total terhadap senjata yang sudah ada, selama masa jabatan pertama saya. Karena daya rusaknya yang luar biasa, saya SANGAT TIDAK SUKA melakukannya, tetapi tidak punya pilihan!" kata Trump dalam pernyataannya pada Kamis (30/10).
"Rusia berada di posisi kedua, dan China di posisi ketiga, tetapi akan sama dalam waktu 5 tahun," sebutnya.
"Karena negara-negara lain sedang menguji program, saya telah menginstruksikan Departemen Perang (nama baru Departemen Pertahanan-red) untuk memulai uji coba senjata nuklir kita secara setara," ujar Trump dalam pernyataannya.
"Proses itu akan segera dimulai," cetusnya.
Pengumuman Trump itu disampaikan kurang dari satu jam sebelum pertemuannya dengan Xi di Korsel yang dijadwalkan pada Kamis (30/10) pagi waktu setempat, dalam upaya mencapai gencatan senjata perang dagang kedua negara.
(nvc/zap)