Trump Perintahkan Pentagon Mulai Uji Coba Senjata Nuklir AS, gegara Rusia?

Trump Perintahkan Pentagon Mulai Uji Coba Senjata Nuklir AS, gegara Rusia?

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 30 Okt 2025 09:22 WIB
US President Donald Trump speaks to members of the press before boarding Air Force One at Morristown Municipal Airport in Morristown, New Jersey on September 14, 2025 after spending the weekend at his Bedminster residence. (Photo by Mandel NGAN / AFP)
Presiden AS Donald Trump (AFP/MANDEL NGAN)
Seoul -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan Departemen Pertahanan AS atau Pentagon untuk segera memulai uji coba senjata nuklir. Trump mengungkit soal Rusia dan China saat mengumumkan hal tersebut.

Perintah tersebut, seperti dilansir Reuters dan The Guardian, Kamis (30/10/2025), diumumkan Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social, ketika sang Presiden AS sedang berada di Korsel untuk menghadiri KTT APEC dan melakukan pertemuan penting dengan Presiden China Xi Jinping.

"Amerika Serikat memiliki lebih banyak senjata nuklir daripada negara lain mana pun. Hal ini telah dicapai, termasuk pembaruan dan renovasi total terhadap senjata yang sudah ada, selama masa jabatan pertama saya. Karena daya rusaknya yang luar biasa, saya SANGAT TIDAK SUKA melakukannya, tetapi tidak punya pilihan!" kata Trump dalam pernyataannya pada Kamis (30/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rusia berada di posisi kedua, dan China di posisi ketiga, tetapi akan sama dalam waktu 5 tahun," sebutnya.

ADVERTISEMENT

"Karena negara-negara lain sedang menguji program, saya telah menginstruksikan Departemen Perang (nama baru Departemen Pertahanan-red) untuk memulai uji coba senjata nuklir kita secara setara," ujar Trump dalam pernyataannya.

"Proses itu akan segera dimulai," cetusnya.

Pengumuman Trump itu disampaikan kurang dari satu jam sebelum pertemuannya dengan Xi di Korsel yang dijadwalkan pada Kamis (30/10) pagi waktu setempat, dalam upaya mencapai gencatan senjata perang dagang kedua negara.

Pengumuman tersebut disampaikan Trump setelah Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Rabu (29/10), mengumumkan negaranya sukses menguji coba drone Poseidon bertenaga nuklir pekan ini. Itu menjadi uji coba senjata nuklir kedua yang dilakukan oleh Moskow beberapa waktu terakhir, setelah sebelumnya mengklaim sukses menguji coba rudal jelajah Burevestnik yang berkemampuan nuklir.

Putin, seperti dilansir Anadolu Agency, mengatakan bahwa "untuk pertama kalinya, peluncuran mesin bertenaga nuklir" untuk sistem drone torpedo bawah air berhasil dilakukan".

"Ini merupakan kesuksesan besar," sebutnya.

Dia menambahkan bahwa perangkat tersebut mustahil untuk dicegat dan "dalam hal kecepatan dan kedalaman, perangkat ini tidak memiliki analog di dunia".

Rusia, menurut The Guardian, saat ini memiliki lebih banyak senjata nuklir dibandingkan AS -- yang menepis klaim Trump. Data dari Campaign to Abolish Nuclear Weapons menyebutkan bahwa Moskow memiliki lebih dari 5.500 hulu ledak nuklir yang terkonfirmasi, sedangkan Washington memiliki 5.044 senjata nuklir.

Sementara itu, AS terakhir kali melakukan uji coba nuklir pada 23 September 1992 silam, di lokasi yang sekarang disebut sebagai Nevada National Security Site. Presiden AS pada saat itu, George HW Bush, mengumumkan moratorium uji coba nuklir bawah tanah pada tahun yang sama.

Simak juga Video: Utusan Putin Hadiri Pertemuan dengan Utusan Trump di AS, Bahas Apa?

Halaman 2 dari 2
(nvc/zap)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads