Israel merilis peringatan terakhir, pada Rabu (1/10) waktu setempat, agar warga sipil Palestina segera meninggalkan Kota Gaza, kota terbesar di Jalur Gaza. Peringatan ini dirilis saat pasukan Tel Aviv semakin memperketat pengepungan atas kota tersebut.
Para saksi mata melaporkan pengeboman besar-besaran melanda Kota Gaza, dengan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan tentara-tentaranya memperketat pengepungan terhadap kota tersebut.
"Ini merupakan kesempatan terakhir bagi warga Gaza yang ingin pindah ke wilayah selatan dan membiarkan para anggota Hamas terisolasi di Kota Gaza," ucap Katz dalam pernyataannya via media sosial X, seperti dilansir AFP, Kamis (2/10/2025).
Dia memperingatkan bahwa mereka yang memilih tetap tinggal di Kota Gaza akan "dianggap teroris dan pendukung teroris".
Dalam pernyataannya, Katz mengatakan militer Israel telah merebut Koridor Netzarim, yang menghubungkan wilayah Jalur Gaza bagian tengah dengan pesisir barat wilayah tersebut, yang secara efektif memisahkan wilayah utara Jalur Gaza dari wilayah selatan.
Katz menambahkan bahwa siapa pun yang meninggalkan Kota Gaza ke wilayah selatan harus melewati beberapa pos pemeriksaan militer Israel.
Pengumuman itu disampaikan beberapa jam setelah militer Tel Aviv mengatakan akan menutup rute terakhir yang tersisa bagi orang-orang untuk bisa bepergian dari wilayah selatan ke wilayah utara Jalur Gaza.
(nvc/idh)