Mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Toshimitsu Motegi, yang dijuluki sebagai "Pembisik Trump", menjadi kandidat pertama yang mengumumkan pencalonan sebagai pemimpin baru Jepang, setelah Perdana Menteri (PM) Shigeru Ishiba mengumumkan pengunduran dirinya.
Motegi sedang berupaya memimpin Jepang menghadapi gejolak baru yang berasal dari kenaikan harga pangan dan dampak tarif Amerika Serikat (AS) terhadap sektor otomotif yang krusial.
Pengumuman untuk maju sebagai salah satu kandidat PM baru Jepang diumumkan Motegi dalam pernyataan kepada wartawan pada Senin (8/9) waktu setempat, atau sehari setelah pengumuman mundur dari Ishiba. Dalam pengumumannya, Ishiba menyebut hasil buruk LDP dalam dua pemilu sebagai alasannya mundur.
Selama 11 bulan kepemimpinannya yang penuh gejolak, Ishiba kehilangan mayoritas dukungan di kedua majelis parlemen Jepang. Kekalahan itu memberikan pukulan telak bagi LDP yang telah berkuasa hampir tanpa henti sejak tahun 1955 silam.
Baca juga: PM Jepang Shigeru Ishiba Mengundurkan Diri |
Seruan berulang kali agar Ishiba bertanggung jawab atas kekalahan tersebut, menurut laporan, membuat posisinya tidak dapat dipertahankan.
Usai pengunduran diri Ishiba, Partai Demokrat Liberal (LDP) yang sejak lama dominan dalam pemerintahan Jepang akan memilih ketua barunya, dilaporkan pada awal Oktober mendatang.
"Kita harus memajukan Jepang, menyelesaikan masalah-masalah sulit di dalam negeri dan luar negeri," cetus Motegi saat berbicara kepada wartawan, seperti dilansir AFP, Senin (8/9/2025).
"Saya telah memutuskan untuk mencalonkan diri," ucapnya.
(nvc/ita)