Bencana tanah longsor usai hujan deras akibat Topan Kajiki menewaskan dua orang dan melukai 10 orang di Thailand pada hari Rabu (27/8). Otoritas pun memperingatkan akan adanya hujan deras lanjutan dan banjir bandang.
Topan tersebut sebelumnya telah menghantam China selatan dan Vietnam, membawa angin kencang dan hujan lebat yang menenggelamkan ribuan rumah dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (27/8/2025), beberapa provinsi di Thailand utara, termasuk pusat wisata Chiang Mai dan Mae Hong Son, telah terdampak. Otoritas setempat memperingatkan akan adanya hujan lebat selama "satu hingga dua hari ke depan".
Tanah longsor menewaskan dua orang, melukai 10 orang, dan menyebabkan dua orang lainnya hilang di distrik Mae Jam, Chiang Mai, kata departemen hubungan masyarakat provinsi setempat di media sosial.
"Kita perlu bersiap menghadapi musim badai antara Agustus dan September. Jangan lalai," kata departemen tersebut.
Foto-foto yang dibagikan di media sosial menunjukkan atap-atap rumah yang runtuh, pohon-pohon tumbang, dan banjir yang melanda rumah-rumah.
Para petugas penyelamat telah dikerahkan untuk mencari korban hilang, termasuk seorang anak perempuan berusia 12 tahun, lapor surat kabar lokal Thairath.
Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana mengimbau warga untuk memindahkan barang-barang mereka ke tempat yang lebih tinggi dan memastikan kelompok rentan terlindungi.
Thailand secara rutin mengalami hujan lebat dari Juni hingga September. Namun, para ahli mengatakan perubahan iklim telah memperparah cuaca ekstrem, membuat kondisi semakin tidak terduga.
Sebelumnya, banjir besar di Thailand pada tahun 2011 menewaskan lebih dari 500 orang dan merusak jutaan rumah di seluruh negeri.
Simak juga Video 'Ribuan Biksu Gelar Aksi Damai Minta Thailand-Kamboja Gencatan Senjata':
(ita/ita)