Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan Israel bahwa pembangunan permukiman kontroversial di Tepi Barat akan memiliki "dampak kemanusiaan yang menghancurkan". Hamas bereaksi keras terhadap pengumuman militer Israel soal dimulainya operasi merebut Kota Gaza, kota terbesar di Jalur Gaza.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam keras keputusan Israel menyetujui pembangunan permukiman Yahudi kontroversial, yang disebut "proyek E1", di Tepi Barat tersebut dan menyerukan kepada Tel Aviv untuk "segera menghentikan semua aktivitas permukiman".
Sementara itu, kelompok Hamas menuduh Israel secara terang-terangan mengabaikan upaya mediasi untuk menghentikan pertempuran di Jalur Gaza dan pembebasan para sandera.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (21/8/2025):
- Memanas! Trump Kerahkan 3 Kapal Perang AS ke Dekat Venezuela
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengerahkan tiga kapal perang ke dekat lepas pantai Venezuela. Pengerahan ini dilakukan saat ketegangan antara kedua negara semakin memuncak terkait kasus perdagangan narkoba yang turut menyeret Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Pengerahan tiga kapal perang AS ke dekat Venezuela itu, seperti dilansir AFP, Kamis (21/8/2025), diungkapkan oleh seorang sumber yang mengetahui langkah Washington tersebut. Gedung Putih sejauh ini belum memberikan pernyataan resmi terkait pengerahan semacam ini.
Menurut sumber yang dikutip AFP, pengerahan tiga kapal perang AS itu merupakan bagian dari upaya untuk memberantas perdagangan narkoba.
- India Uji Coba Rudal Balistik Berkemampuan Nuklir, Mampu Jangkau China
India mengatakan pihaknya telah menggelar uji coba rudal balistik jarak menengah, yang diklaim berlangsung sukses. New Delhi bahkan menyebut jika rudal itu beroperasi, maka seharusnya mampu membawa hulu ledak nuklir ke wilayah mana pun di China.
Otoritas India dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kamis (21/8/2025), mengatakan bahwa rudal Agni-5 berhasil diluncurkan di negara bagian Odisha, India bagian timur, pada Rabu (20/8) waktu setempat.
New Delhi menyebut keberhasilan uji coba rudal tersebut "memvalidasi semua parameter operasional dan teknis".
(nvc/nvc)