Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan lebih dari 30 pesawat pengisian bahan bakar ke kawasan Timur Tengah dalam beberapa hari terakhir, saat konflik antara Israel dan Iran semakin meningkat.
Pengerahan pesawat-pesawat pengisian bahan bakar ini, menurut dua sumber AS yang dikutip CNN, Rabu (18/6/2025), dimaksudkan untuk mempersiapkan kemungkinan dukungan AS untuk serangan-serangan Israel terhadap Iran.
Menurut dua sumber yang memahami persoalan tersebut, militer AS sedang mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan Presiden Donald Trump memutuskan untuk memerintahkan Angkatan Udara AS membantu pengisian bahan bakar jet-jet tempur Israel saat mereka melancarkan serangan ke Iran.
Membantu pengisian bahan bakar jet-jet tempur Israel, menurut sumber-sumber AS tersebut, akan menjadi bagian yang lebih kecil dari keterlibatan militer AS.
Namun secara lebih luas, ujar salah satu sumber AS tersebut, pesawat pengisian bahan bakar itu dikerahkan untuk memberikan "opsi" militer kepada Trump dan Komando Pusat AS (CENTCOM), jika keadaan semakin memburuk dan AS ingin lebih terlibat.
Hal tersebut, tambah sumber AS itu, mencakup opsi berupa serangan gabungan AS-Israel terhadap situs nuklir Iran. Opsi semacam ini telah diajukan kepada Trump oleh CENTCOM.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth juga memerintahkan pengerahan aset-aset militer tambahan ke kawasan Timur Tengah selama akhir pekan, termasuk kelompok tempur kapal induk USS Nimitz yang membatalkan kunjungan ke Vietnam demi bergegas ke kawasan tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(nvc/ita)