China balik menuduh pesawat militer Jepang melakukan apa yang disebutnya sebagai "perilaku berbahaya" di atas Samudra Pasifik, setelah Tokyo melayangkan protes atas pergerakan sejumlah jet tempur Beijing yang dinilai terbang "sangat dekat" dengan pesawat patrolinya pada akhir pekan.
Pemerintah Jepang sebelumnya menyampaikan protes kepada China atas insiden tersebut, di mana tidak ada personel militer Jepang yang mengalami luka-luka.
"Akar penyebab dari risiko terhadap keamanan maritim dan udara adalah pengintaian jarak dekat terhadap aktivitas normal militer China oleh sebuah pesawat tempur Jepang," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, seperti dilansir AFP, Kamis (12/6/2025).
"Pihak China mendesak pihak Jepang untuk menghentikan perilaku berbahaya semacam ini," tegas Lin dalam pernyataannya.
Kementerian Pertahanan Jepang sebelumnya melaporkan bahwa sebuah jet tempur J-15 China dari kapal induk Shandong terbang mengikuti sebuah pesawat patroli P-3C Jepang selama 40 menit pada Sabtu (7/6).
Dua jet tempur J-15 lainnya melakukan hal yang sama selama 80 menit pada Minggu (8/6).
"Selama periode yang panjang ini, jet-jet tempur itu terbang sangat dekat dengan P-3C, dan mereka terbang dalam jarak 45 meter (dari pesawat patroli dalam kedua hari itu)," ucap seorang pejabat kementerian Jepang kepada AFP.
Melihat Sederet Pesawat Tempur Mejeng di Bali International Air Show 2024
(nvc/idh)