Rusia Usulkan Perundingan Baru, Ukraina Tuntut Persyaratan Lebih Dulu

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Kamis, 29 Mei 2025 06:14 WIB
Salah satu kondisi perang Rusia dan Ukraina. (Reuters)
Jakarta -

Rusia mengatakan bahwa mereka menginginkan perundingan baru dengan Ukraina di Istanbul pada pekan depan untuk penyelesaian damai perang. Tetapi Ukraina mengatakan bahwa mereka perlu melihat rencana tersebut terlebih dahulu agar pertemuan tersebut membuahkan hasil.

Dilansir AFP, Kamis (29/5/2025), upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik 3 tahun tersebut telah dipercepat dalam beberapa bulan terakhir, tetapi Moskow telah berulang kali menolak seruan untuk gencatan senjata tanpa syarat dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengurangi tuntutan maksimalisnya.

Kedua pihak sebelumnya bertemu di Istanbul pada tanggal 16 Mei, perundingan langsung pertama mereka dalam lebih dari tiga tahun. Pertemuan itu gagal menghasilkan terobosan.

Presiden AS Donald Trump yang telah mendorong kesepakatan damai, menjadi semakin frustrasi dengan penundaan yang tampak dari Moskow dan memperingatkan pada Rabu (28/5) bahwa ia akan menentukan dalam "sekitar dua minggu" apakah Vladimir Putin serius untuk mengakhiri pertempuran.

Ukraina mengatakan bahwa mereka telah menyerahkan persyaratan perdamaiannya kepada Rusia dan menuntut Moskow untuk melakukan hal yang sama.

"Kami tidak menentang pertemuan lebih lanjut dengan Rusia dan sedang menunggu memorandum mereka," kata Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov, yang bernegosiasi untuk Kyiv pada pembicaraan terakhir, dalam sebuah posting di X.

"Pihak Rusia memiliki setidaknya empat hari lagi sebelum keberangkatan mereka untuk memberi kami dokumen mereka untuk ditinjau. Diplomasi harus substantif, dan pertemuan berikutnya harus membuahkan hasil."

Rusia mengatakan akan menyampaikan "memorandum" yang menguraikan persyaratan perdamaiannya pada pembicaraan pada Senin (2/6) depan, dan bahwa menteri luar negerinya Sergei Lavrov telah memberi pengarahan kepada mitranya dari AS Marco Rubio tentang proposal tersebut.

"Delegasi kami, yang dipimpin oleh Vladimir Medinsky, siap untuk menyampaikan memorandum kepada delegasi Ukraina dan memberikan penjelasan yang diperlukan selama putaran kedua perundingan langsung di Istanbul pada hari Senin, 2 Juni," kata Lavrov dalam sebuah pernyataan video.

Medinsky, seorang ilmuwan politik Rusia dan mantan menteri kebudayaan, memimpin tim negosiasi Rusia selama putaran pertama perundingan di Istanbul pada tanggal 16 Mei.

Kedua pihak telah saling melancarkan serangan udara besar-besaran dalam beberapa minggu terakhir, dengan Ukraina melepaskan salah satu serangan pesawat nirawak terbesarnya ke Rusia pada malam hari dan Moskow menggempur Ukraina dengan serangan mematikan selama akhir pekan.

Trump mengatakan kepada wartawan pada Rabu (28/5), bahwa ia "sangat kecewa" dengan pemboman mematikan Rusia selama proses negosiasi, tetapi menolak seruan untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi kepada Moskow.

"Jika saya pikir saya hampir mendapatkan kesepakatan, saya tidak ingin mengacaukannya dengan melakukan itu," katanya.

Simak juga Video Rusia: Kami Tengah Rancang Memorandum Damai dengan Ukraina




(rfs/rfs)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork