Presiden Rusia Vladimir Putin dirumorkan berselisih dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Sergei Lavrov setelah rencana pertemuan antara sang pemimpin Kremlin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dibatalkan bulan lalu. Kremlin telah menepis berbagai rumor dan spekulasi yang beredar.
Rumor yang beredar, seperti dilansir Reuters, Sabtu (8/11/2025), menyebutkan Lavrov kehilangan dukungan Putin usai kegagalan rencana pertemuan dengan Trump.
Lavrov, diplomat veteran dengan gaya negosiasi yang kuat, berbicara via telepon dengan Menlu AS Marco Rubio pada 20 Oktober lalu untuk membahas kemungkinan pertemuan antara Putin dan Trump di Budapest, ibu kota Hungaria, yang diperkirakan membahas potensi kesepakatan damai untuk Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan resmi yang dirilis kedua negara pada saat itu tidak menunjukkan bahwa percakapan telepon itu berlangsung buruk. Namun sehari kemudian, Trump tiba-tiba mengatakan bahwa dirinya tidak ingin mengadakan pertemuan yang akan "membuang-buang waktu".
Pada saat itu, Trump mengatakan dirinya membatalkan pertemuan dengan Putin karena "dirasa tidak tepat".
Pekan ini, ketika Dewan Keamanan Rusia menggelar rapat penting, Lavrov tidak tampak hadir.
Ketidakhadiran Lavrov ditambah keputusan Putin mengirimkan Wakil Kepala Staf Kremlin, bukan Lavrov sebagai Menlu, untuk memimpin delegasi Rusia dalam pertemuan G20 di Afrika Selatan pada akhir bulan ini, telah memicu spekulasi yang menyebut Putin marah kepada sang Menlu Rusia.
Putin telah menegaskan bahwa, selain isu Ukraina, dirinya meyakini pemulihan hubungan antara Moskow dan Washington merupakan kepentingan nasional Rusia dan penting bagi keamanan global, mengingat kedua negara memiliki persenjataan nuklir yang sangat besar.
Menlu Rusia Sergei Lavrov menghadiri rapat dengan Presiden Vladimir Putin di Kremlin pada Juni lalu Foto: dok. Reuters |
Spekulasi soal perselisihan antara Putin dan Lavrov dimunculkan oleh beberapa saluran Telegram anonim di Rusia dan oleh media-media berbahasa Rusia yang kritis terhadap Kremlin, serta oleh media-media Ukraina.
Ketika ditanya apakah Lavrov telah kehilangan dukungan Putin, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menepis anggapan tersebut.
"Saya akan memberikan jawaban singkat: Tidak ada yang benar dalam laporan-laporan ini," tegas Peskov kepada wartawan pada Jumat (7/11).
Saat diminta untuk mengonfirmasi bahwa Lavrov akan tetap menjabat Menlu Rusia, Peskov menambahkan: "Tentu saja. Lavrov bekerja sebagai Menteri Luar Negeri, tentu saja."












































