Militer Pakistan mengumumkan bahwa total sedikitnya 51 orang tewas bentrokan mematikan dengan negara tetangga, India, yang berlangsung pekan lalu. Mereka yang tewas terdiri atas puluhan warga sipil dan belasan tentara Pakistan.
Bentrokan yang diwarnai aksi saling serang antara Islamabad dan New Delhi yang sama-sama bersenjata nuklir itu, tercatat sebagai konfrontasi terburuk antara kedua negara dalam beberapa dekade terakhir.
Aksi saling serang antara Pakistan dan India itu berlangsung selama empat hari, sejak Rabu (7/5) pekan lalu, dan berpotensi meningkat menjadi perang habis-habisan sebelum Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan gencatan senjata pada Sabtu (10/5), yang diklaim dimediasi oleh Washington.
Militer Pakistan dalam pengumuman terbarunya saat gencatan senjata masih berlangsung, seperti dilansir AFP, Selasa (13/5/2025), menyebut bahwa "sedikitnya 40 warga sipil tewas, termasuk tujuh wanita dan 15 anak-anak". Sekitar 121 orang lainnya mengalami luka-luka.
Sebanyak 11 korban tewas lainnya, sebut militer Pakistan, merupakan personel militer negara tersebut. Sekitar 78 tentara Pakistan lainnya dari Angkatan Darat dan Angkatan Udara mengalami luka-luka.
Dalam pernyataannya, militer Pakistan menyebut serangan-serangan India sebagai "serangan keji dan tidak beralasan".
"Jangan ada ambiguitas: setiap upaya untuk menantang kedaulatan atau integritas teritorial Pakistan, sekali lagi, akan dihadapi dengan respons yang cepat, menyeluruh, dan tegas," sebut militer Pakistan dalam pernyataannya.
Tonton video " PM Pakistan: Gencatan Senjata Demi Perdamaian Kawasan" di sini:
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(nvc/idh)