Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan bahwa negaranya dan Iran sedang melakukan perundingan langsung membahas kesepakatan nuklir. Trump memperingatkan bahwa Teheran akan berada dalam "bahaya besar" jika perundingan itu gagal.
Pernyataan ini, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (8/4/2025), disampaikan Trump saat menjamu Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada Senin (7/4) waktu setempat. Iran sebelumnya menolak untuk berunding langsung membahas kesepakatan nuklir dengan AS.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (8/4/2025):
- Rusia Terus Bombardir Ukraina, Trump Bilang Gini
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan kembali sikapnya menentang bombardir militer Rusia di Ukraina ketika pemerintahannya berupaya mengakhiri pertempuran. Trump mengatakan dirinya "tidak senang" dengan bombardir yang dilancarkan Moskow terhadap Kyiv beberapa waktu terakhir.
"Saya tidak senang dengan apa yang terjadi (di Ukraina)," ucap Trump saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dilansir AFP, Selasa (8/4/2025).
Trump menuding Rusia "melakukan pengeboman secara gila-gilaan saat ini" bahkan ketika dia mengatakan kedua negara "hampir" mencapai kesepakatan.
- AS Beri Peringatan ke Houthi: Situasi Akan Semakin Buruk!
Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS), Pete Hegseth, melontarkan peringatan keras kepada kelompok Houthi yang bermarkas di Yaman. Hegseth mengatakan bahwa operasi gempuran AS terhadap Houthi yang sedang berlangsung "akan semakin buruk".
Peringatan itu disampaikan Hegseth saat militer AS terus melancarkan serangan udara terhadap wilayah Yaman, yang berlangsung tiga pekan terakhir dan diklaim bertujuan untuk melemahkan kemampuan militer Houthi. Gempuran AS ini menjadi respons atas serangan Houthi terhadap pelayaran internasional di Laut Merah.
Setelah pertemuan di Gedung Putih dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (8/4/2025), Hegseth menegaskan kembali sikap tegas pemerintah AS, dengan mengatakan kepada wartawan: "Tiga pekan ini merupakan pekan yang buruk bagi Houthi, dan akan semakin buruk."
- Korsel Akan Gelar Pemilihan Presiden pada 3 Juni
Korea Selatan (Korsel) akan mengadakan pemilihan presiden pada 3 Juni mendatang. Hal ini diumumkan pada Selasa (8/4), setelah mantan pemimpin Korsel, Yoon Suk Yeol dicopot dari jabatannya karena deklarasi darurat militer yang membawa bencana.
Lihat juga Video Berita Terpopuler: Kemenangan Timnas hingga Gempa Dasyat Guncang Myanmar