Rusia Terus Bombardir Ukraina, Trump Bilang Gini

Rusia Terus Bombardir Ukraina, Trump Bilang Gini

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 08 Apr 2025 15:28 WIB
WASHINGTON, DC - FEBRUARY 28: U.S. President Donald Trump speaks as he departs the White House on February 28, 2025 in Washington, DC. Trump spoke on his contentious Oval Office meeting with Ukrainian President Volodymyr Zelensky.   Chip Somodevilla/Getty Images/AFP (Photo by CHIP SOMODEVILLA / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Presiden AS Donald Trump (dok. Getty Images via AFP/CHIP SOMODEVILLA)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan kembali sikapnya menentang bombardir militer Rusia di Ukraina ketika pemerintahannya berupaya mengakhiri pertempuran. Trump mengatakan dirinya "tidak senang" dengan bombardir yang dilancarkan Moskow terhadap Kyiv beberapa waktu terakhir.

"Saya tidak senang dengan apa yang terjadi (di Ukraina)," ucap Trump saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dilansir AFP, Selasa (8/4/2025).

Trump menuding Rusia "melakukan pengeboman secara gila-gilaan saat ini" bahkan ketika dia mengatakan kedua negara "hampir" mencapai kesepakatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Moskow dan Kyiv terlibat perang yang berkecamuk selama tiga tahun terakhir, dan Trump menggambarkan serangan tanpa henti oleh Rusia itu sebagai "bukan situasi yang baik".

"Jadi kami bertemu dengan Rusia, kami bertemu dengan Ukraina, dan kami sudah hampir mencapai kesepakatan, tetapi saya tidak senang dengan semua pengeboman yang terjadi dalam sepekan terakhir atau lebih. Itu hal yang mengerikan," kata Trump dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

Diakui oleh Trump bahwa pada Maret lalu, dirinya "marah" dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pada Minggu (6/4) kemarin, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa: "Kami ingin mereka (Rusia-red) berhenti. Saya tidak suka pengeboman itu."

Pernyataan terbaru Trump pada Senin (7/4) waktu setempat disampaikan beberapa jam setelah Kremlin mengatakan pihaknya mendukung gagasan gencatan senjata di Ukraina. Namun Kremlin juga mengakui masih memiliki banyak "pertanyaan" soal bagaimana kesepakatan semacam itu akan berhasil.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Komentar Kremlin itu menepis anggapan AS dan Eropa bahwa Rusia hanya mengulur waktu.

Rusia terus melancarkan serangan terhadap Ukraina tanpa henti, meskipun Trump pernah berjanji untuk mewujudkan perdamaian dalam waktu "24 jam" setelah kembali ke Gedung Putih pada Januari lalu.

Putin sebelumnya menolak usulan bersama AS-Ukraina untuk gencatan senjata tanpa syarat dan menyeluruh pada Maret lalu.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads