Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,7 yang mengguncang wilayah Myanmar turut dirasakan di wilayah Thailand, termasuk ibu kota Bangkok. Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra menggelar rapat darurat usai guncangan gempa memicu kepanikan publik di negaranya.
Guncangan gempa yang berpusat di dekat Sagaing, Myanmar itu, seperti dilansir AFP, Jumat (28/3/2025), turut terasa di Thailand bagian utara dan ibu kota Bangkok. Kepanikan pun tak terhindarkan di kawasan ramai Bangkok, dengan orang-orang panik berlarian ke jalanan saat gedung-gedung berguncang.
"Saya mendengarnya dan saya sedang tidur di dalam rumah. Saya berlari sejauh yang saya bisa dengan memakai piyama keluar dari gedung," tutur salah satu penduduk kota wisata populer Chiang Mai, DuangJai, saat berbicara kepada AFP.
Seorang penduduk Chiang Mai lainnya, Sai yang berusia 76 tahun, menuturkan dirinya sedang bekerja di minimarket saat guncangan mulai terasa.
"Saya bergegas keluar dari toko bersama para pelanggan lainnya. Ini merupakan guncangan terkuat yang pernah saya rasakan dalam hidup saya," ucapnya.
Guncangan gempa Myanmar ini dilaporkan memicu kerusakan terhadap sejumlah bangunan di Bangkok, dan memaksa penghentian sementara untuk sejumlah layanan kereta metro dan kereta ringan di area ibu kota Thailand tersebut.
PM Paetongarn, menurut postingan media sosial X, langsung menghentikan kunjungan resmi ke Phuket untuk menggelar "rapat mendesak" setelah guncangan gempa dirasakan di Thailand pada Jumat (28/3) siang waktu setempat.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/idh)