Pesawat pengebom B-52 milik Amerika Serikat (AS) kembali mengudara di kawasan Timur Tengah pekan ini. Dengan dikawal oleh sejumlah jet tempur Israel, pesawat pengebom AS ini mengudara di atas Laut Mediterania.
Penerbangan ini, seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (6/3/2025), menandai misi ketiga yang dijalani Satuan Tugas Pengebom AS, atas perintah Washington, dalam sebulan terakhir.
AS belum mengakui secara terbuka misi di Timur Tengah itu. Namun sejumlah pejabat yang mengetahui operasi tersebut mengatakan bahwa peningkatan misi semacam itu bertujuan untuk mengirimkan pesan kepada musuh bahwa AS mampu membela kepentingan dan sekutunya "kapan pun dan di mana pun diperlukan".
Dalam misi pertama yang berlangsung pada awal Februari lalu, dua pesawat pengebom B-52 yang berbasis di Inggris mengudara melintasi sembilan negara di kawasan Timur Tengah, yang masuk dalam wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS (CENTCOM).
Sejumlah jet tempur AS dan sekutu-sekutunya juga berpartisipasi dalam misi tersebut.
Kurang dari 48 jam kemudian, AS menjalankan misi kedua dengan sepasang pesawat pengebom B-52 lainnya, dari Pangkalan Udara Fairford di Inggris, yang terbang melintasi Eropa dan enam negara mitra AS di kawasan Timur Tengah. Misi kedua ini mencakup pengisian bahan bakar di udara dan latihan.
Misi ketiga yang berlangsung pekan ini menjadi yang terbaru dari rentetan aksi unjuk kekuatan AS saat mereka bersiap meningkatkan tekanan terhadap kelompok Houthi yang bermarkas di Yaman, yang baru-baru ini ditetapkan sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO) oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.
Houthi, setelah jeda singkat ketika gencatan senjata berlangsung di Jalur Gaza, kembali menargetkan jet tempur dan aset militer AS. Beberapa pekan terakhir, kelompok yang didukung Iran ini meluncurkan rudal permukaan-ke-udara terhadap jet tempur dan drone MQ-9 reaper milik AS.
Simak juga Video: Gaya Kim Jong Un Cek Pesawat Bom Nuklir Milik Rusia
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/zap)