Pemerintah Thailand sedang mempelajari gagasan membangun tembok di sebagian perbatasannya dengan Kamboja untuk mencegah penyeberangan ilegal. Opsi tembok perbatasan ini dipertimbangkan seiring meningkatnya upaya multi-nasional untuk membongkar jaringan penipuan online (online scam).
"Jika itu dilakukan, bagaimana caranya? Apa hasilnya dan bagaimana itu akan menyelesaikan persoalannya? Ini masih dipelajari," ucap juru bicara pemerintah Thailand, Jirayu Houngsub, membahas soal usulan pembangunan tembak di perbatasan Thailand-Kamboja, seperti dilansir Reuters, Senin (3/3/2025).
Dia tidak menyebut lebih lanjut soal panjang tembok perbatasan yang mungkin akan dibangun.
Pemerintah Kamboja belum memberikan tanggapan atas usulan tembok perbatasan ini.
Thailand dan Kamboja berbagi perbatasan sepanjang 817 kilometer. Kementerian Pertahanan Thailand sebelumnya mengusulkan tembok perbatasan untuk mencegah aktivitas perlintasan alami sepanjang 55 kilometer antara Provinsi Sa Kaeo di Thailand dengan Poipet, yang saat ini hanya dipisahkan oleh kawat berduri.
Usulan ini mencuat saat penindakan keras semakin meluas terhadap pusat-pusat penipuan yang bertanggung jawab atas praktik penipuan finansial besar-besaran di kawasan Asia Tenggara, terutama di wilayah perbatasan Thailand dengan Myanmar dan Kamboja.
Di area perbatasan yang rawan itu, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ratusan ribu orang menjadi korban perdagangan manusia oleh geng-geng kriminal dalam beberapa tahun terakhir.
Pada akhir pekan, Kepolisian Thailand menerima 119 warga negara Thailand dari otoritas Kamboja setelah operasi penggerebekan di kota Poipet. Lebih dari 215 orang dievakuasi dari markas pusat penipuan di Kamboja.
Simak juga Video 'Rencana Google Rilis Fitur Blokir Aplikasi Penipuan Online':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)