Adu Mulut Trump-Zelensky Kejutkan Pemimpin Dunia

Adu Mulut Trump-Zelensky Kejutkan Pemimpin Dunia

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 01 Mar 2025 15:46 WIB
US President Donald Trump and Ukraines President Volodymyr Zelensky meet in the Oval Office of the White House in Washington, DC, February 28, 2025. Zelensky and Trump openly clashed in the White House on February 28 at a meeting where they were due to sign a deal on sharing Ukraines mineral riches and discuss a peace deal with Russia. Youre not acting at all thankful. Its not a nice thing, Trump said. Its going to be very hard to do business like this, he added. (Photo by SAUL LOEB / AFP)
Trump dan Zelensky cekcok dalam pertemuan di Ruang Oval Gedung Putih pada Jumat (28/2) waktu setempat (AFP/SAUL LOEB)
Brussels -

Pemimpin dunia dikejutkan oleh adu mulut yang terjadi antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih. Pemimpin negara-negara Eropa kompak memberikan dukungan kepada Zelensky.

Zelensky, pada Jumat (28/2), terlibat adu mulut dengan Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance. Zelensky mempertanyakan condongnya Trump pada Rusia dan mempertanyakan "diplomasi" yang diserukan Vance dalam pertemuan itu, dengan menyinggung pelanggaran komitmen yang dilakukan Moskow selama bertahun-tahun di panggung global.

Trump kemudian menyebut Zelensky "mempertaruhkan nyawa jutaan orang" dan "bertaruh dengan Perang Dunia III", serta menuduh Presiden Ukraina itu "sangat tidak menghormati negara ini". Sedangkan Vance menuduh Zelensky "tidak tahu berterima kasih".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negara-negara Eropa dalam tanggapannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (1/3/2025), ramai-ramai memberikan dukungan kepada Zelensky. Kecuali Hungaria, yang merupakan sekutu Rusia, yang melontarkan pujian untuk Trump.

Sementara Rusia tampak senang dengan cekcok yang terjadi.

ADVERTISEMENT

Berikut tanggapan yang diberikan pemimpin berbagai negara terhadap cekcok antara Trump dan Zelensky:

Uni Eropa

Tokoh pemimpin Uni Eropa Ursula von der Leyen dan Antonio Costa memastikan Zelensky "tidak pernah sendirian" usai cekcok dengan Trump terjadi.

"Jadilah kuat, berani, jangan takut. Kami akan terus bekerja sama dengan Anda demi perdamaian yang adil dan abadi," demikian pernyataan bersama dari Ketua Komisi dan Ketua Dewan Eropa tersebut.

Prancis

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut Rusia-lah yang menjadi "agresor" dalam perang Ukraina. Dia menegaskan Paris akan terus membantu Kyiv dalam perang melawan Rusia.

"Ada agresor yaitu Rusia. Ada masyarakat yang menjadi target agresi yaitu Ukraina. Kita semua benar dengan membantu Ukraina dan memberikan sanksi kepada Rusia tiga tahun lalu dan terus melakukan hal yang sama," ucap Macron kepada wartawan.

"Jika ada yang bermain-main dalam Perang Dunia III, itu adalah Vladimir Putin," sebut Macron merujuk pada tuduhan yang dilontarkan Trump kepada Zelensky saat cekcok.

Jerman

Calon Kanselir terbaru Jerman, Friedrich Merz, memastikan dukungan negara untuk Zelensky dalam komentar yang disampaikan usai cekcok terjadi di Gedung Putih.

"Kita tidak seharusnya bingung antara agresor dan korban dalam perang yang mengerikan ini," ujarnya dalam pernyataan via media sosial X.

Dukungan untuk Zelensky juga disampaikan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock, yang mengatakan bahwa "perjuangan Kyiv untuk perdamaian dan keamanan adalah milik kita".

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Inggris

Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer menyatakan dirinya berdiri bersama pemimpin Eropa lainnya dalam mendukung Ukraina. Kantor PM Inggris menyebut Starmer "melakukan semua hal yang dia bisa untuk menemukan jalan menuju perdamaian abadi berdasarkan kedaulatan dan keamanan Ukraina".

Italia

PM Italia Giorgia Meloni menyerukan AS, Eropa dan sekutu-sekutunya untuk berkumpul membahas perang Ukraina "tanpa penundaan".

"Perlu diadakan pertemuan puncak tanpa penundaan... untuk membicarakan secara jujur mengenai bagaimana kita berniat mengatasi tantangan-tantangan besar saat ini, dimulai dari Ukraina, yang bersama-sama telah kita bela dalam beberapa tahun terakhir," cetusnya.

Belanda

PM Belanda Dick Schoof menegaskan dukungan untuk Ukraina usai Zelensky cekcok dengan Trump di Gedung Putih.

"Dukungan Belanda terhadap Ukraina masih belum berkuang. Apalagi saat ini. Kami menginginkan perdamaian abadi dan diakhirinya perang agresi yang telah dimulai oleh Rusia," tegasnya.

Polandia

Polandia yang merupakan sekutu setia Ukraina, menegaskan dukungan untuk rakyat Ukraina usai cekcok di Gedung Putih.

"Teman-teman Ukraina yang terkasih, Anda tidak sendirian," tegas PM Polandia Donald Trusk dalam pernyataan via media sosial X yang ditujukan kepada Zelensky.

Spanyol

PM Spanyol Pedro Sanchez mengatakan negaranya akan mendukung Ukraina usai cekcok terjadi antara Zelensky dan Trump.

"Ukraina, Spanyol mendukung Anda," tulis Sanchez dalam pernyataan via media sosial X.

Hungaria

PM Hungaria Viktor Orban, yang merupakan mitra terdekat Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, justru berterima kasih kepada sang Presiden AS karena "secara berani memperjuangkan perdamaian".

"Orang kuat membuat perdamaian, orang lemah membuat perang," tulisnya via X.

Australia

PM Australia Anthony Albanese mengatakan negaranya akan "terus mendukung Ukraina" selama mungkin yang diperlukan.

"Kami akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan karena ini adalah perjuangan negara demokratis melawan rezim otoriter yang dipimpin oleh Vladimir Putin, yang jelas-jelas memiliki rancangan imperialistik tidak hanya terhadap Ukraina, tapi juga terhadap seluruh kawasan," ucap Albanese kepada wartawan.

Kanada

PM Kanada Justin Trudeau menegaskan negaranya akan mendukung Ukraina. Dia menyebut perjuangan Ukraina melawan Rusia sebagai pertahanan untuk demokrasi yang "penting bagi kita semua".

"Kanada akan terus mendukung Ukraina," tegasnya.

(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads