Otoritas berwenang Korea Selatan (Korsel) berhasil menangkap Presiden Yoon Suk Yeol pada Rabu (15/1) terkait penyelidikan darurat militer, setelah awal bulan ini gagal mengamankannya. Yoon, selama berminggu-minggu, bersembunyi di kediamannya dengan dilindungi oleh para pengawal kepresidenan.
Pada awal Januari, seperti dilansir BBC dan Reuters, Rabu (15/1/2025), para penyelidik gagal menangkap Yoon di kediaman kepresidenan setelah terjadi perselisihan selama enam jam dengan pengawal kepresidenan yang mencegah mereka masuk.
Lebih dari 100 polisi bersenjata dikerahkan, namun gagal mengeksekusi surat perintah penangkapan yang dirilis pengadilan. Konfrontasi terjadi dengan pengawal kepresidenan yang membentuk barikade manusia dan menggunakan kendaraan untuk menghalangi penyelidik melakukan penangkapan.
Upaya penangkapan kedua, pada Rabu (15/1) dini hari, berlangsung dramatis dengan melibatkan lebih dari 3.000 personel kepolisian yang berbaris di kediaman kepresidenan. Momen ini disiarkan langsung oleh televisi-televisi lokal Korsel.
Tayangan televisi menunjukkan situasi tegang di sekitar kediaman kepresidenan, yang diawali dengan kedatangan bus berisi personel kepolisian di area dekat kediaman itu. Para polisi bergerak melewati para pendukung Yoon yang menggelar aksi di luar kediamannya beberapa waktu terakhir.
Bentrokan fisik sempat terjadi antara personel kepolisian dengan para pendukung Yoon tersebut. Personel kepolisian kemudian berjalan menuju gerbang kompleks kediaman Yoon sambil membawa tangga dan alat pemotong kawat.
Laporan kantor berita Yonhap menyebut para penyelidik terpaksa memasuki kompleks kediaman kepresidenan tersebut dengan menggunakan tangga, setelah dihadang oleh para personel Pasukan Keamanan Presiden (PSS), yang memasang barikade menggunakan beberapa kendaraan di dekat pintu masuk.
Mereka juga dihadang sekelompok anggota parlemen Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang menaungi Yoon dan kini berkuasa di Korsel. Para pengacara Yoon juga ikut mencegah para penyelidik untuk masuk.
Simak Video 'Yoon Suk Yeol Bantah Ditangkap, Tapi Menyerahkan Diri':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(nvc/ita)