Penerbangan maskapai Qantas Airways rute Sydney-Johannesburg mengalami penundaan karena puing roket SpaceX yang jatuh ke Bumi. Penundaan itu terjadi setelah Qantas menerima saran dari pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait jatuhnya puing roket SpaceX ke Samudra Hindia bagian selatan.
Qantas, seperti dilansir The Guardian, Selasa (14/1/2025), mengungkapkan pihaknya terpaksa menunda beberapa penerbangan ke Afrika Selatan pada menit-menit akhir karena peringatan akan jatuhnya puing-puing dari roket SpaceX, perusahaan luar angkasa milik Elon Musk, yang kembali memasuki Bumi dari luar angkasa.
Kepala pusat operasional Qantas, Ben Holland, mengatakan seringkali hanya ada sedikit pemberitahuan sebelumnya mengenai lokasi jatuhnya roket di Samudra Hindia bagian selatan yang menyebabkan penundaan penerbangan rute Sydney-Johannesburg.
Lokasi jatuhnya puing roket itu, atau disebut re-entry zone, dipilih oleh SpaceX karena lokasinya yang terpencil.
"Selama beberapa minggu terakhir kami harus menunda beberapa penerbangan antara Johannesburg dan Sydney karena saran yang diterima dari pemerintah AS mengenai masuknya kembali roket SpaceX ke area yang luas di Samudra Hindia Selatan," ujar Holland dalam pernyataannya.
"Meskipun kami mencoba membuat perubahan apa pun terhadap jadwal kami terlebih dahulu, waktu peluncuran baru-baru ini berubah karena pemberitahuan terlambat, yang berarti kami harus menunda beberapa penerbangan sesaat sebelum keberangkatan," tuturnya.
"Tim kami memberitahu para pelanggan tentang perubahan pada penerbangan mereka segera setelah kami mengetahui itu akan terkena dampaknya," imbuh Holland.
Tonton juga Video: Donald Trump Ketemu Elon Musk Jelang Peluncuran Roket SpaceX
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(nvc/ita)