Mengerikan! Setidaknya dua wanita, termasuk seorang wanita yang sedang hamil delapan bulan, tewas dalam serangan kelompok-kelompok geng di ibu kota Haiti, Port-au-Prince.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (22/10/2024), Badan Perlindungan Sipil mengatakan bahwa dan 5.000 orang mengungsi karena kekerasan geng tersebut.
Haiti telah lama menderita kekerasan geng. Namun, kekerasan tersebut telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, yang semakin memperburuk krisis kemanusiaan, keamanan, dan politik negara itu.
Menurut sebagian laporan yang diberikan kepada AFP, kedua wanita itu tewas dalam serangan yang dilakukan oleh beberapa geng yang tergabung dalam koalisi "Viv Ansanm" ("Hidup Bersama") di distrik Solino. "Mereka tewas di dalam rumah mereka," kata laporan Perlindungan Sipil, yang juga menyebut tentang rumah-rumah dan kendaraan yang terbakar.
Geng-geng telah menargetkan beberapa distrik di Port-au-Prince sejak awal bulan ini, dan serangan terus berlanjut di Solino pada Senin sore waktu setempat. Asap tebal dari rumah-rumah yang dibakar oleh geng-geng terlihat di kawasan tersebut. Geng-geng juga menyerang sebuah sekolah di kawasan L'Estere, tempat mereka membunuh satu orang dan melukai beberapa anak sekolah.
Pada awal Oktober, serangan geng di kota Pont-Sonde menewaskan sedikitnya 109 orang dan melukai lebih dari 40 orang.
(ita/ita)