Angkatan laut dan udara China melakukan patroli di sekitar terumbu karang yang disengketakan di Laut China Selatan pada hari Sabtu (28/9).
Patroli ini dilakukan setelah insiden-insiden menegangkan dengan negara-negara, termasuk Filipina di perairan yang disengketakan tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Beijing mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, menepis klaim serupa saingan dari beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Filipina, dan putusan internasional bahwa pernyataannya tidak memiliki dasar hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klaimnya mencakup perairan di sekitar Scarborough Shoal -- yang direbut Beijing dari Manila pada tahun 2012 -- tempat Komando Teater Selatan militer China mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah mengadakan patroli udara dan laut.
Patroli di area tersebut biasanya dilakukan oleh Penjaga Pantai China.
Scarborough Shoal berada 240 kilometer (150 mil) di sebelah barat pulau utama Filipina, Luzon, dan hampir 900 kilometer dari daratan utama China terdekat, Hainan.
Beijing mengatakan kegiatan pelatihan di sekitar terumbu karang itu meliputi "pengintaian, peringatan dini, dan patroli udara-laut".
"Negara-negara tertentu di luar kawasan itu menimbulkan masalah di Laut China Selatan, yang menciptakan ketidakstabilan di kawasan itu," kata Komando Teater Selatan dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/9/2024).
"China memegang kedaulatan yang tak terbantahkan atas Pulau Huangyan dan perairan di sekitarnya," tambahnya, menggunakan nama China untuk Scarborough Shoal.
Ketegangan antara China dan Filipina telah berkobar dalam beberapa bulan terakhir selama serangkaian konfrontasi di perairan di sekitar Second Thomas Shoal dan Sabina Shoal yang diperebutkan.