Sinwar, yang bulan lalu menggantikan pemimpin Hamas yang terbunuh Ismail Haniyeh, mengatakan dalam sebuah surat kepada sekutu kelompok itu, Houthi di Yaman: "Kami telah mempersiapkan diri untuk berperang dalam perang gesekan yang panjang".
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (17/9/2024), Sinwar, dalam suratnya kepada Houthi, mengancam bahwa kelompok-kelompok yang berpihak pada Iran di Gaza dan di tempat lain di wilayah itu akan "mematahkan keinginan politik musuh" setelah lebih dari 11 bulan perang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Hamas Ucapkan Selamat ke Houthi Atas Serangan Rudal ke Israel
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar mengucapkan selamat kepada kelompok Houthi atas serangan rudal yang dilancarkan mereka terhadap wilayah Israel. Sinwar menyebut serangan rudal Houthi itu mengirimkan pesan khusus kepada Tel Aviv, musuh mereka bersama.
Kelompok Houthi, yang bersekutu dengan Hamas dan sama-sama didukung Iran, meluncurkan sebuah rudal balistik pada Minggu (15/9), yang untuk pertama kalinya berhasil menjangkau wilayah Israel bagian tengah.
Rudal Houthi itu memicu kemarahan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, yang bersumpah bahwa Tel Aviv akan memberikan "harga mahal" kepada kelompok Houthi.
- Tegang! Jet Tempur China Buntuti Pesawat Militer AS di Selat Taiwan
Militer China mengerahkan sejumlah jet tempurnya untuk membuntuti sebuah pesawat militer Amerika Serikat (AS) yang mengudara di atas Selat Taiwan yang sensitif. Beijing bersumpah untuk "secara tegas mempertahankan kedaulatan nasional".
"Pada 17 September, sebuah pesawat patroli anti-kapal selam P-8A milik AS terbang melalui Selat Taiwan," ucap kapten senior dan juru bicara Komando Zona Timur Tentara Pembebasan Rakyat China, Li Xi, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Selasa (17/9/2024).
"(Komando Zona Timur) Mengorganisir sejumlah jet tempur untuk membuntuti dan berjaga-jaga terhadap penerbangan pesawat AS, menanggapinya sesuai dengan hukum," sebut Li.
(ita/ita)