Militer China mengerahkan sejumlah jet tempurnya untuk membuntuti sebuah pesawat militer Amerika Serikat (AS) yang mengudara di atas Selat Taiwan yang sensitif. Beijing bersumpah untuk "secara tegas mempertahankan kedaulatan nasional".
"Pada 17 September, sebuah pesawat patroli anti-kapal selam P-8A milik AS terbang melalui Selat Taiwan," ucap kapten senior dan juru bicara Komando Zona Timur Tentara Pembebasan Rakyat China, Li Xi, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Selasa (17/9/2024).
"(Komando Zona Timur) Mengorganisir sejumlah jet tempur untuk membuntuti dan berjaga-jaga terhadap penerbangan pesawat AS, menanggapinya sesuai dengan hukum," sebut Li.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (17/9/2024):
- Majelis Umum PBB Akan Bahas Desakan Akhiri Pendudukan Israel di Palestina
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan membahas desakan Palestina untuk secara resmi menuntut diakhirinya pendudukan Israel di wilayahnya. Dalam desakan terbaru, Palestina menuntut Israel mengakhiri pendudukan atas wilayahnya dalam waktu 12 bulan.
Desakan Palestina itu, seperti dilansir AFP, Selasa (17/9/2024), tertuang dalam draf resolusi yang didasarkan pada advisory opinion dari Mahkamah Internasional (ICJ) yang beberapa waktu lalu menyebut pendudukan Israel atas wilayah Palestina sejak tahun 1967 silam telah "melanggar hukum".
Tel Aviv mengkritik keras draf resolusi tersebut.
- Putin Perintahkan Tentara Rusia Ditambah, Jadi Terbesar Kedua Usai China
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan militer menambah jumlah tentara aktif sebanyak 180.000 personel. Ini berarti Rusia akan memiliki total 1,5 juta prajurit aktif, yang menjadikan negara itu memiliki jumlah tentara aktif terbesar kedua di dunia setelah China.
Dalam dekrit yang dipublikasikan pada situs resmi Kremlin, seperti dilansir Reuters, Selasa (17/9/2024), Putin memerintahkan agar jumlah keseluruhan Angkatan Bersenjata Rusia ditingkatkan menjadi 2,38 juta personel, dengan menurutnya, sebanyak 1,5 juta personel di antaranya harus menjadi prajurit aktif.
Menurut data dari lembaga think-tank terkemuka Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS), penambahan jumlah personel akan membuat Rusia melampaui Amerika Serikat (AS) dan India dalam hal jumlah tentara tempur aktif yang dimiliki sebuah negara.
- Pemimpin Hamas Tegaskan Siap untuk Perang Lama di Gaza
Perang Gaza telah berlangsung hampir setahun. Pemimpin Hamas Yahya Sinwar menegaskan bahwa kelompok Palestina itu memiliki sumber daya untuk mempertahankan perjuangannya melawan Israel, dengan dukungan dari sekutu-sekutu regional yang didukung Iran.