Rusia dilaporkan mulai memproduksi drone tempur jarak jauh terbaru, yang bernama Garpiya-A1, sejak tahun lalu dengan menggunakan mesin dan suku cadang buatan China. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menang dalam perang melawan Ukraina.
Drone buatan Moskow dengan mesin dan suku cadang asal Beijing itu telah telah dikerahkan untuk menyerang target-target militer dan sipil di wilayah Ukraina, hingga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur penting serta memicu korban sipil dan militer.
Sementara itu, Biden menyampaikan penegasan bahwa Putin tidak akan menang di Ukraina setelah pemimpin Rusia itu memperingatkan Barat soal potensi perang langsung jika Kyiv menyerang wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh buatan Barat.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (14/9/2024):
- Negara Eropa-Muslim Bertemu di Spanyol Bahas Pembentukan Negara Palestina
Spanyol, yang menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi beberapa negara Muslim dan negara Eropa pada Jumat (13/9), menyerukan jadwal yang jelas bagi komunitas internasional untuk menerapkan solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina. Pertemuan ini membahas cara-cara mengakhiri perang Gaza.
Solusi dua negara mencakup pembentukan negara Palestina, dengan wilayahnya di Tepi Barat dan Jalur Gaza, yang berdampingan dengan negara Israel.
"Kita bertemu untuk mendorong diakhirinya perang di Gaza, untuk mencari jalan keluar dari rentetan kekerasan yang tidak berkesudahan antara warga Palestina, warga Israel... Hal itu sudah jelas," ucap Menteri Luar Negeri (Menlu) Spanyol Jose Manuel Albares, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (14/9/2024).
- 4 Pemimpin ISIS Tewas dalam Operasi Gabungan AS-Irak
Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan empat pemimpin kelompok radikal Islamic State (ISIS) tewas di wilayah Irak bagian barat bulan lalu, dalam operasi gabungan antara Washington dan Baghdad. Salah satu yang tewas diidentifikasi sebagai kepala operasional ISIS di wilayah Irak.
Komando Pusat AS atau CENTCOM dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (14/9/2024), menyebut operasi gabungan yang menewaskan empat pemimpin ISIS itu dilakukan pada 29 Agustus lalu. Namun pengumuman soal kematian empat pemimpin ISIS itu baru disampaikan pada Jumat (13/9).
"Operasi ini menargetkan para pemimpin ISIS dan dimaksudkan untuk mengganggu dan melemahkan kemampuan ISIS dalam merencanakan, mengatur, dan melancarkan serangan terhadap warga sipil Irak," sebut CENTCOM dalam pernyataannya via media sosial X.
(nvc/nvc)